Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Ruang Kelas Ambruk, Siswa Jalani Ujian di Perpustakaan

Kompas.com - 08/12/2014, 15:26 WIB
Kontributor Pasuruan, Moh. Anas

Penulis

PASURUAN, KOMPAS.com - Tiga ruang kelas di SD Negeri Gempol, Kabupaten Pasuruan, ambruk setelah diguyur hujan deras. Akibatnya, pelaksanaan tes standarisasi mutu (TSM) yang diikuti puluhan siswa, Senin (8/12/2014) pagi, dialihkan ke ruang perpustakaan.

Tiga ruang kelas yang ambruk masing-masing adalah ruang kelas 4, 5, dan 6. Sebelumnya, hujan deras mengguyur wilayah Gempol, sejak Minggu malam (7/12/2014). Awalnya yang jebol atap di ruang kelas 6, tidak lama kemudian merembet ke ruang kelas 5 dan 4.

"Pihak penjaga sekolah tidak sempat menyelamatkan seluruh isi ruang kelas, karena kejadiannya berlangsung cepat. Secara berurutan ambruk," ujar Abdul Khalim, Kepala Sekolah SDN 2 Gempol.

Agar kerusakan tidak membahayakan siswa yang masuk sekolah, sejumlah guru pun sempat mememunguti sisa material bangunan ke tanah lapang. Hari ini hingga hari Jumat mendatang (12/12/2014), siswa menjalani ujian TSM.

"Ya kita bersihkan dulu mulai dari genteng, kayu, asbes yang masih menggelantong harus disingkirkan agar tidak membahayakan siswa yang ujian," tambahnya.

Selanjutnya, pihak sekolah akhirnya menggunakan ruang perpustakaan sebagai tempat ujian. Namun ruang perpustakaan yang terbatas dan sempit, tidak semua siswa dapat tertampung sekaligus. Mereka harus secara bergantian masuk, masuk pagi dan siang dengan setiap kursi bangku diisi tiga siswa.

"Ya tidak apa-apa Pak, yang penting bisa ikut ujian," ujar Rini, salah satu siswa.

Sementara itu, Iswayudi, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pasuruan yang datang ke lokasi menjelaskan penyebab ambrolnya bagian atap itu disebabkan kualitas rehab itu kurang layak. Sebab, perbaikan di SDN Gempol 2 itu dilakukan dua tahun yang lalu.  "Kondisi kayu sudah lapuk sehingga mudah rusak diguyur hujan," ujar dia.

Sedangkan upaya yang dilakukan Disdik Kabupaten Pasuruan dalam waktu dekat adalah memperbaiki tiga ruang kelas yang rusak itu, agar siswa dan siswi yang berjumlah 180 orang dapat menghadapi ujian akhir tahun atau ujian akhir nasional bagi siswa kelas 6. "Tentunya prirotas bagi siswa yang kelas enam agar ujian nasional-nya tidak terganggu," tegas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com