Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Korban Miras Oplosan Berjatuhan di Jawa Barat, Apa Kata Gubernur Aher?

Kompas.com - 06/12/2014, 16:43 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Setidaknya ada 16 orang di Garut, 10 orang di Sumedang, Jawa Barat, tewas akibat menenggak minuman keras (miras) oplosan. Hal serupa juga terjadi di Jakarta dan Bogor, sehingga jika digabungkan jumlah yang tewas akibat minuman keras oplosan ini mencapai 34 orang.

Karena miras oplosan, ratusan orang di Sumedang dan Garut masuk rumah sakit. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengaku prihatin dan menyesali kejadian ini. "Kita sangat menyesali kejadian seperti itu," kata pria yang akrab disapa Aher itu seusai rapat pemilihan rektor Institut Teknologi Bandung (ITB) di Jalan Dipatiukur, Bandung, Jawa Barat, Sabtu, (6/12/2014).

Aher berharap kejadian ini tidak terulang dikemudian hari. Salah satu caranya, kata Aher, dengan meningkatkan pengawasan masyarakat tentang peredaran minuman keras, terutama minuman keras (miras) oplosan. [Baca: Korban Miras Oplosan di Sumedang Jadi 103 Orang]

"Kita harus meningkatkan pengawasan (peredaran miras) di masyarakat, ini momentum bagi kita semuanya untuk menyadarkan masyarakat," kata dia. [Baca: Apa Isi Miras "Maut" Oplosan Sumedang?]

Terlebih lagi, hal ini, lanjut dia, merupakan momentum bagi aparat kepolisian untuk dapat mengungkap dengan bersih asal muasal miras oplosan tersebut. "Alhamdulillah kan sudah terungkap, di mana tempat mengoplos itu sudah terungkap," katanya.

Selain itu, kata dia, diperlukan kesadaran masyarakatnya pula. Aher berharap kepolisian lebih gencar lagi dan memberantas habis tempat-tempat jualan minuman oplosan itu.

"Kita juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk memantau tempat-tempat minuman oplosan yang belum terungkap, kita gerakkan lagi, kejar lagi, untuk mengungkap yang belum terungkap," katanya.

Aher berharap dengan adanya pemberantasan minuman keras oplosan ini tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.

"Jadi, kalau sudah diungkap peredaran minuman oplosan, kemudian penyadaran masyarakat tentang bahaya miras juga sudah dipahami, ya, ini, pengkonsumsi miras oplosan dan lahirnya korban jiwa otomatis berhenti," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com