Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Titin yang Suami dan Keponakannya Ada di Kapal Korea yang Tenggelam

Kompas.com - 05/12/2014, 00:46 WIB

TEGAL, KOMPAS.com
- Keluarga Warno (37) warga Desa Gumayun Timur RT 18 / RW 6 Kecamatan Dukuh waru Kabupaten Tegal, Jawa Tengah yang keluarganya menjadi TKI korban tenggelamnya kapal Oryong 501 berharap bisa segera mendapatkan kejelasan nasib korban.

Warno (37), Nurcholis (23) dan Heru  (23) mereka bertiga adalah satu keluarga dan merupakan anak buah kapal (ABK) asal Kabupaten Tegal yang bekerja di kapal penangkap ikan milik Korea Selatan yang karam di Laut Bering, Rusia pada Senin (1/12/2014) lalu.

Hingga kini keluarga korban masih harus mengikuti kabar dari media massa dan belum juga mendapatkan kabar baik dari pihak pemerintah maupun pihak perusahaan.

"Sampai saat ini saya belum memperoleh kabar dari pemerintah apakah suami saya (Warno) dan kedua keponakan terkait Apa betul sudah meninggal atau belum," ujar Titin Arlina (32), Istri Warno di kediamannya, Kamis (4/12/2014).

Titin mengungkapkan pihak keluarga berharap Warno dan kedua keponakanya bisa selamat dari peristiwa nahas tersebut.

"Saya masih menunggu kabar resmi dari pemerintah terkait keadaan suami dan kedua keponakan saya disana. Tapi saya yakin insyallah mereka termasuk lima korban yang selamat disana,"ujar perempuan dua anak itu.

Namun demikian, dia sudah ikhlas dan pasrah segala sesuatu oleh kehendaknya terkait keadaan suami dan kedua keponakanya yang bekerja sebagai ABK kapal Oryong 501.

"Semuanya saya serahkan kepada Allah SWT, jika Allah SWT sudah berkehendak, saya ikhlas menerima kebar kondisi suami dan dua keponakan saya itu," ungkapnya.

Saat berkisah tentang suami dan kedua keponakan yang berada di kapal Oryong 501 itu, Titin tak sanggup menahan air mata. Tak hanya Titin, beberapa anggota keluarga korban pun ikut menangis.

Terlebih, dua orang putra Warno masih berusia kecil, anak pertama Nency Nur Indriani (8) dan Virza Teguh Arifin berusia satu bulan.

Bahkan, kelahiran putra keduanya, Warno belum sempat mengetahuinya. Sebab, Warno berangkat ke korea saat istrinya masih hamil dan usia kandungan masih 5 bulan.

"Kelahiran Virza ini, suami saya belum tahu sama sekali. Soalnya terakhir kali kontag sama saya melalui pesan singkat pada tanggal 7 Juli 2014 lalu. Setelah itu sampai sekarang saya belum mendapatkan kabar lagi,"ungkapnya.

Titin menceritakan Warno sudah bekerja menjadi ABK kapal penangkap ikan di Korea Selatan sejak 1999. "Sudah sejak saya belum nikah sama dia (Warno) memang sudah menjadi nelayan di luar negeri,"jelas dia.

Warno, kata dia, sudah lama menjadi tulang punggung keluarga. Oleh karena itu kabar duka tersebut cukup membuat keluarga terkejut.

Dia mengatakan, Warno dan kedua keponakanya sudah meninggalkan tanah air sejak Juli 2014.  "Ya biasanya Warno bekerja selama setahun di luar negeri lalu kembali untuk libur selama tiga bulan hingga enam bulan. Tergantung dari kondisi fisiknya, kalau memang ingin berangkat lagi, kadang libur dirumah hanya sebulan,"jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com