Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2.000 Rumah Tangga di Banyuwangi Belum Ambil Dana Bantuan Tunai

Kompas.com - 04/12/2014, 11:08 WIB
Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati

Penulis


BANYUWANGI, KOMPAS.com - Dari 8.540 rumah tangga sasaran penerima dana bantuan tunai di Kabupaten Banyuwangi, ada ribuan yang masih belum mengambil dana kompensasi tersebut ke PT Pos Indonesia Banyuwangi.

"Sampai hari ini yang sudah mengambil sebanyak 76,46 persen, sehingga yang belum mengambil sebanyak 2.010 rumah tangga sasaran," kata Eko Sumariyanto, Kepala Kantor Pos Banyuwangi, Kamis (4/12/2014).

Eko menjelaskan, setiap keluarga mendapat bantuan Rp 200 ribu dan pencairan dana yang dilakukan adalah bantuan untuk bulan November dan Desember. "Jadi setiap keluarga mendapat Rp 400 ribu," kata dia.

Eko menduga, penyebab 2.010 keluarga tersebut belum mengambil dana kompensasi tersebut terkait bermacam alasan, seperti pindah alamat, meninggal, atau sedang keluar kota. "Kami akan tetap menunggu mereka mengambil karena bantuan ini bentuknya simpanan. Jika ada yang meninggal, maka bantuan akan jatuh pada ahli waris yang tertera pada kartu keluarga," kata dia.

Dia juga menjelaskan, angka 2.010 tersebut merupakan penerima bantuan yang dilakukan pertengahan November 2014 lalu dengan cara tunai dan masih ada sekitar 120 ribu keluarga yang masih belum menerima karena pencarian dilakukan secara e-cash.

"Banyuwangi menjadi salah satu daerah percontohan di Jawa Timur selain Surabaya untuk melakukan e-cash ini. Namun jumlah resmi penerima bantuan tersebut masih belum ada kepastian dari pusat," kata dia.

Akibat jumlah penerima yang tergolong bannyak, PT Kantor Pos Banyungi berencana akan mencairkannya melalui kelurahan untuk menghindari penumpukan dan antrean bagi warga yang akan mengambil dana bantuan.

"Kami akan melakukan jemput bola kepada masyarakat. Nanti ada beberapa kartu yang akan diterima yaitu KKS, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat serta sim card yang berisi pin. Bagaimana mekanismenya kami masih menunggu penjelasn dari pusat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com