Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Ancam Kibarkan Bendera Malaysia di Perbatasan, Pemerintah Bangun BTS

Kompas.com - 03/12/2014, 23:46 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com
 — Akhirnya, dua menara di Kawasan Perbatasan, tepatnya di Desa Long Apari dan Ting Ohang, Kecamatan Long Apari, sudah berfungsi. Masyarakat perbatasan gembira karena telepon seluler sudah bisa digunakan di sana.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi Kaltim Abdullah Sani menuturkan, menara di Desa Tiong Ohang dan Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari, Kabupaten Mahakam Ulu, sudah dilengkapi fasilitas base transceiver station (BTS) sehingga alat komunikasi di dua desa tersebut sudah lebih dulu berdering ketimbang beberapa desa lainnya.

"Dua dari tiga menara telekomunikasi kini sudah kring alias bisa digunakan. Tinggal satu menara yang berada di Desa Long Lunuk yang masih proses pengerjaan," kata dia, Rabu (3/12/2014).

Sani menjelaskan, dalam proses penyambungan telekomunikasi tersebut, tim Tsel Merah Putih langsung melakukan pengerjaan dengan cukup cepat. Kali ini, tim sedang menuju ke tower di Long Lunuk untuk pengerjaan. Dipastikan, alat komunikasi di Long Lunuk juga sudah berdering pada Minggu kedua bulan Desember ini.

"Masyarakat senang sekali di sana sudah dapat sinyal HP. Bisa SMS dan telepon, jadi kalau mau liburan di sana sudah tidak seperti orang hilang," ungkapnya.

Terlebih lagi, lanjutnya, masyarakat perbatasan memiliki jenis seluler yang canggih-canggih. Kini, HP mereka pun akan difungsikan selayaknya telepon, tidak hanya untuk mendengarkan lagu atau sekadar foto-foto.

"Merek ponsel mereka canggih-canggih lho. Hanya, tidak ada dukungan sinyal sehingga ponsel hanya buat dengerin musik dan foto selfie. Sekarang, ponselnya sudah bisa buat nelepon," sebutnya.

Diketahui, menara atau tower yang berada di Desa Tiong Ohang selesai dibangun sejak tahun 2012. Adapun tower di Desa Long Apari selesai dibangun pada tahun 2013. Sementara itu, tower yang ada di Desa Long Lunuk baru selesai dibangun pada tahun 2014 ini.

Pembangunan tower menggunakan dana hibah dari APBD Provinsi Kaltim yang dikerjakan oleh TNI AD. Akibat infrastruktur yang minim, warga perbatasan Indonesia-Malaysia di Kabupaten Mahakam Ulu, Kaltim, mengancam akan mengibarkan bendera Malaysia. Ancaman tersebut kini mulai diperhatikan oleh pemerintah.

Untuk jangka pendek, pengaktifan BTS sudah dilakukan. Untuk jangka panjang, pembangunan jalan kini mulai dikerjakan.

"Kami apresiasi kinerja tim Tsel Merah Putih yang bergerak cepat, mengangkut logistik untuk BTS dengan kondisi perjalanan yang sangat susah. Perlu banyak moda transportasi untuk sampai ke lokasi. Selain lewat darat, juga harus menggunakan perahu," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com