Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Transportasi, Banyak Siswa Disabilitas Nunukan Tak Bersekolah

Kompas.com - 03/12/2014, 15:47 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com - Minimnya alat transportasi untuk menjemput siswa sekolah luar biasa (SLB) di Kabupaten Nunukan membuat separuh lebih siswanya kesulitan mengikuti belajar mengajar. Apalagi jarak antara pemukiman warga dengan sekolahan sekitar 20 km.

Wakil Kepala SLB Nunukan Marjuki mengatakan, pihaknya berusaha menjejalkan 20 siswa ke dalam mobil minibus berkapasitas 15 penumpang. Namun tetap tidak semua siswa bisa terangkut.

“Transportasi yang ada, mobil kecil, KIA. Kita paksakan penuh, jadi tidak bisa berangkat semua. Satu mobil itu kalau penuh bisa sampai 15 orang," jelas Marjuki Rabu (03/12/2014).

Sekolah luar biasa di Kabupaten Nunukan sendiri sebenarnya memiliki murid sebanyak 55 siswa. Namun karena minimnya alat transportasi membuat siswa yang aktif hanya 25 orang.

“Siswa yang tercatat 55, yang aktif hanya 25 siswa karena kurangnya alat transportasi. Jaraknya dari rumah warga ke sekolah yang cukup jauh membuat orangtua kadang tidak siap. (Jarak) dari perumahan warga sekitar duapuluh kilometer," imbuh Marjuki.

Sebenarnya, lanjut Marjuki, jumlah anak disabiltas di Kabupaten Nunukan sendiri sangat banyak, mencapai ratusan orang. Dia memastikan setiap rukun tetangga memiliki anak disabilitas. Namun hanya sedikit yang bisa bersekolah.

“Kita sempat melaklukan sosialisasi door to door di tiap RT, dan di setiap RT itu dipastikan ada anak disabilitas. Tapi kebanyakan orangtua belum tahu adanya sekolah SLB, kemudian malu memiliki anak disabilitas. Mereka menutup diri. Padahal sekolah di SLB Nunukan ini gratis, bahkan kita beri makan. Yang belum sekolah ini lebih banyak daripada yang sudah kita tampung di SLB," ungkap Marjuki.

Dalam memperingati Hari Disabilitas, SLB Kabupaten Nunukan menggelar kreasi anak dengan mewarnai. Kemudan para siswa berorasi dan membagi-bagikan hasil kerajinan tangan mereka ke warga.

Marjuki berharap, pemerintah daerah bisa mendekatkan keberadaan SLB dengan permukiman warga mengingat masih banyak anak disabiltas di Nunukan yang belum mengenyam pendidikan sekolah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com