Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ke Bandung Tanpa Tempat Sampah di Mobil, Siap-siap Denda Rp 250.000

Kompas.com - 01/12/2014, 15:31 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengimbau semua wisatawan yang ingin berlibur ke Kota Bandung untuk menyediakan tempat sampah di dalam mobil. Imbauan tersebut dikeluarkan pria yang disapa Emil itu lantaran mulai hari ini, Senin (1/12/2014), denda membuang sampah sembarangan yang masuk dalam perda ketertiban, kebersihan, dan keindahan (K3) diberlakukan.

Perda tersebut menyebutkan, barangsiapa yang kedapatan tidak memiliki tempat sampah di rumah ataupun di dalam mobil bakal diganjar denda sebesar Rp 250.000. Tidak hanya untuk wisatawan, peraturan tersebut juga berlaku untuk semua warga Kota Bandung.

"Sudah dimulai, 1 Desember 2014 kita akan mendenda mereka yang tidak punya tempat sampah di rumah atau mobil. Dendanya Rp 250.000," kata Emil di Balai Kota Bandung, Senin pagi.

Emil menambahkan, Pemerintah Kota Bandung telah menjalin kerja sama dengan Polrestabes Bandung untuk merazia kendaraan roda empat yang tidak memiliki tempat sampah. Razia tersebut akan dilakukan berbarengan dengan razia surat-surat kelengkapan berkendara.

"Kita kerja sama dengan Polrestabes, sedang disiapkan jadwalnya. Nanti ada razia kepada wisatawan juga. Jadi untuk semua mobil yang datang ke Bandung bulan ini adalah bulan razia. Kalau tidak mau dirazia, siapkan di mobilnya tempat sampah atau didenda Rp 250.000," tuturnya.

Selain kendaraan, Emil juga merinci besaran denda-denda yang bakal dibebankan kepada warga Bandung ataupun wisatawan yang kedapatan membuang sampah sembarangan. Variasi dendanya dari Rp 1 juta hingga Rp 50 juta.

"Kalau buang sampah di jalan dendanya satu sampai lima juta rupiah. Kalau buang sampah ke sungai itu dendanya Rp 50 juta," tegasnya.

Sebagai langkah awal untuk menegakkan peraturan tersebut, Emil telah memerintahkan kepada semua lurah dan camat untuk menyosialisasikan ke rumah-rumah warga.

"Termasuk ngasih edaran ke pedagang pasar yang biasanya memproduksi sampah tinggi agar mereka bisa mengelola sampahnya. Nanti malam saya monitor juga," imbuhnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com