Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Kinerja Direktur Umum, Ratusan Karyawan RSOS Solo Demo

Kompas.com - 01/12/2014, 14:56 WIB
Kontributor Surakarta, M Wismabrata

Penulis

SOLO, KOMPAS.com - Tak puas dengan kinerja direktur, ratusan karyawan Rumah Sakit Ortopedi (RSP) Prof Dr Soeharso menggelar aksi damai di halaman parkir rumah sakit pada Senin (1/12/2014). Karyawan menuntut direktur umum untuk mundur dari jabatannya karena dianggap arogan dalam menerapkan aturan rumah sakit.

Empat hal yang menjadi tuntutan karyawan RSO adalah menolak kesewenang-wenangan Direktur Utama Agus Hadian Rahim menuntut pergantian direktur secepat-cepatnya, realisasikan kesejahteraan pegawai rumah sakit dengan penerapan remunerasi sesuai dengan KMK No. 337/KMK.05/2014 dan pengembalian status pegawai BLU yang dibuah menjadi tenaga harian lepas (THL).

Ratusan karyawan lalu membuat aksi mosi tidak percaya dengan membubuhkan tanda tangan di kain putih berisi tulisan "Tanda tangan mosi tidak percaya kepada dirut RSOS". Setelah itu, kain putih tersebut dipasang di tembok rumah sakit.

Karyawan sempat mendesak untuk bertemu dengan Agus, namun dari perwakilan direksi menjelaskan bahwa direktur utama sedang berada di Jakarta, tidak bisa menemui karyawan untuk berdiskusi.

"Bapak Direktur sedang di Jakarta tapi tuntuan rekan-rekan akan saya sampaikan ke beliau dan tadi juga sudah saya hubungi melalui telepon terkait hal ini," kata Nining Setyowati, direktur utama RSOS, Senin (1/12/2014).

Sementara itu, beberapa karyawan mengaku kecewa atas sikap direktur umum yang terkesan menindas karyawan rumah sakit.

"Kita kecewa dengan kebijakan direktur, dan ingin tuntutan kita dipenuhi," kata Tri Budi, koordinator aksi kepada wartawan.

Saat didesak untuk memakzulkan direktur, Nining menjelakan bahwa RSOS berada di bawah Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pemberhentian Agus adalah wewenang dari Kemenkes.

"Untuk kebijakan pencopotan direktur menjadi wewenang kementerian, namun saat Pak Agus pulang hari Kamis, akan memberikan jawaban terkait tuntutan karyawan," kata Nining kepada sejumlah wartawan.

Setelah menggelar aksi, ratusan karyawan pun segera bekerja kembali untuk melayani pasien. Nining memastikan bahwa aksi demo karyawan tidak mengganggu pelayanan kepada pasien.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com