Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babe Jadi Konselor AIDS karena Anaknya Terjangkit HIV

Kompas.com - 01/12/2014, 10:11 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SALATIGA, KOMPAS.com - Sosok di balik kabar tentang lima artis Ibu Kota yang melakukan tes HIV di Salatiga adalah Andreas Bambang Santoso (56). Hampir 10 tahun terakhir, Andreas atau yang akrab di panggil Babe, mengabdikan diri sebagai manajer kasus HIV AIDS di Semarang. Sebuah profesi tanpa gaji, namun penuh risiko.

Semua berawal ketika tahun 2005-2006, saat anaknya bernama Arya Tama (31), sakit-sakitan dan akhirnya divonis HIV dan sudah masuk AIDS. Dia yang saat itu bekerja di sebuah maskapai penerbangan, terpaksa keluar demi berupaya menyelamatkan anaknya.

“Anak saya itu pengguna narkoba suntik (penasun) hingga akhirnya tertular HIV. Saya bingung harus bagaimana untuk menyelamatkan anak saya. Mulai dari mencari tahu obatnya dan pencegahan sampai penanganan medis," kata pria kelahiran 5 agustus 1958 tersebut, saat berbincang dengan Kompas.com, Minggu (30/11/2014) malam.

Namun kini dia bersyukur, berkat doa dan ikhtiarnya, hingga saat ini anaknya masih hidup dan bekerja di LSM Peduli Kasih di Semarang. Babe mengatakan, apa yang terjadi dengan anaknya adalah sebuah karunia, sehingga dia bertekad mengabdikan sisa hidupnya untuk memberikan konseling untuk penanganan HIV/AIDS.

“Saya meninggalkan pekerjaan dan menekuni untuk melakukan pendampingan orang dengan HIV/AIDS maupun orang-orang di lingkarannya. Hati saya tergerak, karena saya merasakan susahnya, sulitnya dan serba bingung ketika ada saudara, anak terkena HIV/AIDS. Saya tidak ingin orang lain mengalami kepanikan dan ketakutan dan mengeluarkan banyak biaya seperti saya dulu,” imbuh bapak tujuh anak tersebut.

Niat Babe mendampingi ODHA (orang dengan HIV/AIDS) diawali dengan membentuk sebuah paguyuban Live Spirit Family Support yaitu sebuah organisasi OHIDHA (orang hidup dengan penderita HIV AIDS) yang bermarkas di rumahnya yang berada di Jalan Poncorejo 150 a Salatiga.

Sejak saat itu, hari-harinya disibukkan dengan kegiatan konseling dan menjadi pembicara dalam sejumlah kegiatan yang berkaitan dengan HIV/AIDS. “Selama ini tidak memikirkan imbalan atau penghargaan. Terbukti walau saya bekerja sebagai Manajer Kasus yaitu sebuah profesi independen, tetapi tetap bisa bertahan hidup. Selama ini operasional kegiatan saya diperoleh dari honor saat menjadi narasumber dalam sebuah kegiatan seminar atau memberikan pembelajaran HIV/AIDS,” kata suami dari Eli Handayani ini.

Hingga saat ini, Babe masih fokus melakukan konseling di sejumlah hot spot atau wilayah rawan penyebaran HIV/AIDS di Semarang dan sekitarnya. Dia mengungkapkan bahwa masyarakat Indonesia sudah dewasa menghadapi ODHA.

Justru yang menjadi persoalan dalam penanganan HIV AIDS datang dari Pemerntah sendiri. “Saat ini masyarakat sudah tidak ada pengucilan terhadap ODHA. Justru muncul diksriminasi dan stigma terjadi pada layanan kesehatan. Saya harap pelayan kesehatan seperti perawat, bidan dan dokter serta tempat layanan kesehatan lebih disiapkan untuk menghadapi titik puncak ledakan HIV/AIDS. Selain itu wacana pembubaran lokalisasi malah akan meningkatan penyebaran HIV/AIDS karena susah dan mengontrol,” kata Babe.

Babe saat ini berharap, makin banyak orang seperti dia yang peduli untuk membagi waktunya demi membantu ODHA dan masyarakat. Dia dengan senang hati membeberkan nomor ponsel-nya 08562697110 untuk dipublikasikan. Maksudnya agar bila ada masyarakat yang butuh konseling bisa langsung menghubunginya.

“Semakin banyak yang peduli, semakin baik penyakit ini ditangani dan tidak menular kepada yang lain,” kata dia.

Baca juga:
Lima Artis Ibu Kota "Diam-diam" Jalani Tes HIV-AIDS di Salatiga
Dua dari Lima Artis yang Dites HIV di Salatiga adalah Perempuan
Negatif HIV, Lima Artis Ibu Kota Akan Dites Ulang
Pasca Tes HIV di Salatiga, Kelima Artis Ibu Kota Diminta Pakai Kondom

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com