Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Keluyuran Bawa Pedang, Warga di Lampung Dimarahi Polisi

Kompas.com - 28/11/2014, 23:26 WIB
Angger Putranto

Penulis


GUNUNGSUGIH, KOMPAS.com - Kedua kelompok massa yang bertikai di Dusun I dan II Kampung Tanjung Harapan, Kecamatan Anak Tuha, Lampung Tengah sepakat berdamai. Bila terjadi pertikain kembali, polisi akan menindak tegas warga yang terlibat.

Kendati perjanjian damai telah disepakati kedua belah pihak, situasi di sekitar lokasi bentrokan masih mencekam. Dari pantauan Kompas hingga Jumat malam, aliran listrik di Dusun I dan II Kampung Tanjung Harapan di padamkan. Sejumlah warga juga masih tampak berjaga-jaga di sepanjang jalan raya Anak Tuha.

Sebagian warga mengenakan ikat kepala putih dan bersenjata pedang, golok dan tombak tampak berkumpul di beberapa titik. Sebagian warga dari kelompok lain memilih bertahan di tempat pengungsian di dusun Sumber Sari yang berjarak 5 kilometer dari lokasi bentrok.

Ada pemandangan menarik saat Kepala Biro Operasional Polda Lampung Komisaris Besar Polisi Suhaimin Zainuddin menghentikan warga yang berkendara sembari membawa pedang.

"Kenapa bawa-bawa pedang? Kamu tidak percaya sama polisi dan TNI? Taruh pedangnya di rumah," tegur dia.

Dengan nada tinggi, Zainuddin memaksa warga tersebut pulang dan memberi tahu rekan-rekannya agar tidak perlu berkeliling membawa senjata tajam.

"Orang seperti kamu ini yang bikin situasi mencekam. Sudah aman! Ada kami yang bertugas mengamankan," tegasnya.

Mendapat teguran keras, warga tersebut hanya bisa mengangguk-angguk meminta maaf. Ia juga berjanji akan pulang dan menaruh pedangnya di rumah. Kapolres Lampung Tengah AKBP Kunto Prasetyo menuturkan, peristiwa tersebut berawal dari salah paham perseorangan.

"Ini murni karena salah paham menerima info. Akibatnya masyarakat yang terprovokasi melakukan penyerangan ke kelompok lainnya," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com