Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bireuen Punya Pusat Kuliner Bernuansa Islami

Kompas.com - 28/11/2014, 22:31 WIB
Kontributor Bireuen, Desi Safnita Saifan

Penulis

BIREUEN, KOMPAS.com — Kabupaten Bireuen memiliki pusat kuliner tempat nongkrong warga daerah itu. Kawasan dimaksud adalah Langgar Square. Pusat jajanan kebanyakan terpusat di depan Mushala Meunasah Kota. Mereka mulai buka pada malam hari.

Nama Langgar Square pertama kali dipopulerkan oleh Bupati Mustafa A Glanggang pada 2005. Kawasan ini hanya "hidup" pada malam hari. Selebihnya, jika Anda bertandang pagi hingga siang, kawasan ini hanya jalanan kosong.

Di Langgar Square, puluhan pedagang yang menjajakan kuliner menyedot perhatian ratusan pengunjung setiap malamnya. Jajanan yang dijual juga beragam, mulai dari aneka nasi seperti nasi bebek, goreng, gurih, hingga sate matang. Ada juga makanan ringan yang tak kalah enak dijual di kawasan ini, seperti kue putu bambu, bugis, hingga aneka gorengan.

Harga yang ditawarkan juga cukup terjangkau. Sepotong kue masih dihargai Rp 500, begitu juga nasi goreng berkisar Rp 6.000 hingga Rp 8.000 per bungkus.

"Kalau malam saya sering makan bersama keluarga di sini. Karena menunya banyak di satu tempat,” ungkap Mastari, salah seorang pengunjung.

Afdar, pengunjung lainnya, juga mengakui murahnya harga makanan yang ditawarkan di Langgar Square membuatnya memilih tempat itu untuk berkumpul bersama teman-teman sepulang bekerja.

"Makanan ringan yang dijual beragam, cocok untuk duduk bersama teman-teman,” sebutnya.

Nuansa syariat Islam

Kendati sepetak tanah kosong dimanfaatkan pedagang untuk menggelar kursi plus meja plastik seadanya, jejeran puluhan rak yang menutupi sekelilingnya tak lantas membuat kawasan itu mengabaikan nuansa syariat Islam. Hal itu diungkapkan M Amin, seorang pedagang yang sudah lama berjualan di sana. Kata dia, semua pedagang akan menegur jika ada pasangan muda-mudi yang duduk mesra berduaan.

"Walau kita berjualan, tapi semua pembeli yang duduk mangkal di sini kita jaga agar tidak melakukan perbuatan yang melanggar syariat. Apalagi di sini remang-remang,” jelas kakek dua cucu itu.

Ia mengharapkan, kawasan Langgar Square bisa menjadi ladang rezeki bagi pedagang sepertinya. Untuk itu, ia berharap agar Langgar Square tak dikotori oleh praktik asusila yang bisa mencoreng kota islami tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com