Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrok di Lampung Tengah Sebabkan Tiga Warga Terluka Tembak

Kompas.com - 28/11/2014, 20:15 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Akibat bentrok warga di Lampung Tengah, Kamis (27/11/2014), tiga warga terluka karena tertmbak. Ketiganya dirawat di rumah sakit setempat.

Kepala Bidang Humas Polda Lampung AKBP Sulistyaningsih menjelaskan, warga yang mengalami luka tembak adalah Suwarno (33), Umar (37), dan Ngatno (22). Ketiganya dirawat di RS swasta di Kabupaten Pringsewu, Lampung.

"Ngatmo terkena tembak pada bagian dada sehingga ia harus dirawat di ruang ICU," kata Sulityaningsih, Jumat (28/11/2014).

Sementara itu pihak yang bertikai, yakni warga Dusun I dan Dusun II, Desa Tanjung Harapan, Kecamatan Anak Tuha, Kabupaten Lampung Tengah pada Jumat sore tadi telah melangsungkan perdamaian. Warga kedua dusun itu sepakat menyerahkan persoalan ini kepada pihak yang berwajib.

"Perdamaian dihadiri dihadiri Kapolda Lampung Brigjen Heru Winarko, kapolres setempat, tokoh adat dan wakil bupati. Intinya warga sepakat proses pencarian dua warga yang hilang, kepada aparat, dan terkait pembangunan fisik sepenuhnya ditanggung oleh Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah," kata Sulis.

Bentrok yang terjadi pada Kamis sore (27/11/2014) itu berawal ketika dua warga Dusun II sudah empat hari tak pulang ke rumahnya. Pihak keluarga melibatkan warga lainnya mencari kedua warga itu hingga sampai ke Dusun I. Di sana, mereka menemukan bekas darah di sebuah gardu. Mereka menduga darah itu milik dua kerabat yang menghilang itu. Mereka akhirnya menyerang warga Dusun II hingga mengakibatkan sekitar 50 rumah terbakar.

Anggota DPRD Lampung daerah Pemilihan Lampung Tengah, Mufti Salim mengatakan, bentrokan ini bukan pertama kali terjadi di Lampung Tengah. Warga kedua dusun itu memendam rasa dendam yang dapat menjadi pemantik konflik horizontal.

"Ada istilah yang berkembang antara warga siapa yang menanam orang lain yang memanen, adanya seperti itu karena kesenjangan sosial," ujar Mufti.

Ia berharap, pemerintah mampu mencari akar permasalahan hingga bisa menyelesaian konflik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com