Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Otopsi Buktikan Korban Tewas Demo Makassar Alami Patah Tulang Tengkorak

Kompas.com - 28/11/2014, 17:48 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Tim dokter RSUD Wahidin Sudirohusodo menyatakan, Ary (17), warga Jalan Pampang yang tewas di tengah aksi unjuk rasa di Kampus UMI Makassar, kemarin, mengalami pendarahan pada selaput lunak otak dan patah tulang tengkorak.

Hal ini diungkapkan Kepala Instalasi Forensik dan Medikolegal RS Wahidin Sudirohusodo, dr Jerny Dase SH SpF M Kes, Jumat (28/11/2014), seusai proses otopsi yang dilakukan atas permintaan Polsekta Panakukang.

"Kesimpulan hasil otopsi, terdapat 11 luka di bagian kepala, antara lain, bibir memar, rahang lecet, kepala belakang luka robek, tampak jaringan otak keluar. Ada pendarahan di bawah selaput lunak otak. Ditemukan resapan darah di bawah kulit kepala, patah tulang tengkorak belakang," kata Jerny.

Proses otopsi dilakukan oleh tim forensik dan mediko legal RSUD Wahidin Sudirohusodo mulai Kamis (27/11/2014) pukul 18.00 hingga Jumat (28/11/2014) pukul 05.30 Wita. 

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Sulselbar Komisaris Besar Pol Endi Sutendi menambahkan, otopsi sengaja dilakukan di RSUD Wahidin Sudirohusodo agar masyarakat mudah mengakses hasilnya secara transparan. Otopsi tidak dilakukan di RS Bhayangkara agar menghindari kecurigaan masyarakat terkait kesimpulan akhirnya.

Endi kembali menegaskan, semua luka tersebut diduga akibat terkena benda keras dari arah belakang. Namun, belum diketahui karena terlempar, terjatuh, atau terkena batu. Hingga kini, Endi mengaku, penyidik masih melakukan pendalaman terkait kasus meninggalnya Ary di lokasi bentrokan itu. (Baca: Polisi: Pak "Ogah" Tewas akibat Terkena Lemparan Batu Pendemo BBM)

"Kami pastikan korban tewas bukan karena tertabrak, tergilas, atau terlindas mobil rantis (kendaraan taktis) milik petugas kepolisian di lapangan. Dari hasil otopsi, tidak ada tanda korban tertabrak atau terlindas," kata Endi.

Sementara itu, ayah Ary, Abdul Wahab, masih menganggap anaknya tewas tertabrak mobil baja polisi jenis AVC atau water cannon yang memang berada di lokasi bentrokan untuk membubarkan massa. (Baca: "Kenapa Mesti Kau Tabrak Pakai Mobil Polisi? Kasihan Anakku")

"Kenapa mesti kau tabrak pakai mobil polisi? Kasihan itu anakku. Saya mau pelakunya yang membawa mobil polisi itu segera ditangkap dan diadili," kata Abdul Wahab di depan jenazah anaknya.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara mahasiswa UMI dibantu warga Jalan Pampang menewaskan Ary. Ary ditemukan tewas di lokasi bentrokan dengan luka robek menganga di kepala bagian belakang. (Baca: Demo BBM Kian Anarkistis Pasca-kematian Pak "Ogah")

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com