Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo BBM Kian Anarkistis Pasca-kematian Pak "Ogah"

Kompas.com - 27/11/2014, 20:22 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Pasca-kematian Pak "Ogah", warga Pampang, Makassar, dalam aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh mahasiswa Universitas Muslim Indonesia, pendemo dipukul mundur, Kamis (27/11/2014) malam. Aparat kepolisian setempat pun ditarik mundur beserta kendaraan taktisnya.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, mulai petang hingga malam, bentrokan masih terus terjadi antara mahasiswa dengan polisi. Mahasiswa makin anakistis setelah mendengar kabar warga Pampang yang biasa ikut mengatur lalu lintas di depan kampus UMI itu tewas.

Polisi pun terus berupaya memukul mundur pendemo dengan tembakan gas air mata ke dalam kampus. Sekitar 30 menit brigade pasukan Brimob bertahan di pintu 1 kampus UMI menahan lemparan batu dan panah, situasi mulai berangsur aman. Polisi pun ditarik mundur bersama kendaraan taktisnya dan water cannon.

Saat seluruh kendaran polisi memutar arah menuju jalan layang (fly over) untuk kembali ke markas, mahasiswa kembali keluar kampus. Mereka mengejar mobil polisi dan melemparinya dengan menggunakan bom molotov. Mahasiswa pun kembali memblokade Jalan Urip Sumoharjo yang merupakan jalan trans Sulawesi Selatan penghubung Kota Makassar-Kabupaten Maros.

Lima motor dibakar

Blokade Jalan Urip Sumoharjo membuat warga sekitar kampus marah. Warga kemudian ikut membantu polisi memukul mundur mahasiswa ke dalam kampusnya. Warga yang masuk ke kampus, membakar lima unit motor milik mahasiswa yang terparkir sana. Selain itu, warga juga membakar pos satpam kampus tersebut.

Mahasiswa pun kemudian melawan dengan melancarkan serangan panah ke arah warga. Aksi saling serang pun tak terhindarkan. Seorang warga terkena panah di kakinya dan dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan tim medis.

Polisi dengan kendaraan taktis dan water cannon kembali masuk ke kampus UMI untuk meredam pertikaian itu. Mobil water cannon diarahkan untuk memdamkan api yang membakar pos satpam. Sedangkan, 5 unit motor yang dibakar warga masih berkobar. Semprotan air mobil water cannon tidak dapat menjangkau lokasi 5 motor yang dibakar tersebut.

Saat ini, situasi di kampus UMI mulai kondusif. Ratusan pasukan Brimob masih siaga di depan dua pintu gerbang kampus UMI. Sementara itu, arus lalu lintas di kawasan itu berangsur normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com