Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbang Rendah, Sukhoi Manuver di Perbatasan RI-Malaysia

Kompas.com - 27/11/2014, 09:34 WIB
Kontributor Nunukan, Sukoco

Penulis

NUNUKAN, KOMPAS.com — Ratusan warga korban kebakaran Pasar Jamaker, Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, tiba-tiba berebut keluar dari tenda pengungsian. Hal itu terjadi saat mereka mendengar deru pesawat tempur Sukhoi yang terbang rendah di atas lokasi penampungan pos tanggap darurat di Tanah Merah.

"Sudah dua hari ini pesawat terbang itu melintas di sini. Katanya pesawat Sukhoi, pesawat tempur Republik Indonesia," ujar Kamisa, salah satu pengungsi, Kamis (21/11/2014).

Kejadian ini pun sempat menghentikan aktivitas petugas pendata korban kebakaran dari Kelurahan Nunukan Barat. Mereka keluar sejenak untuk melihat manuver pesawat asal Rusia itu.

Penampungan korban kebakaran di Tanah Merah memang hanya berjarak beberapa ratus meter dari garis perbatasan Indonesia-Malaysia. Camat Nunukan Umboro Hadi Suseno membiarkan beberapa petugas pendata keluar tenda sambil antusias melihat pesawat yang melintas. "Dua kali melintas," ujar Umboro Hadi Suseno.

Manuver Sukhoi di wilayah perbatasan pada hari sebelumnya sempat disangka sebagai bentuk ketegangan di antara kedua negara. Sebab, sebelumnya tidak pernah ada pesawat tempur RI yang melakukan manuver di wilayah perbatasan.

Umi, warga yang berjualan di pasar sementara eks kebakaran Pasar Jamaker, mengaku sempat mengemasi barang dagangannya saat Sukhoi melintas di wilayah perbatasan, kemarin. "Saya kira ada perang. Aduh, hati ini sudah deg-degan. Habis kebakaran, kok mau perang. Untung tetangga bilang, itu pesawat Indonesia cuma lewat," ujar Umi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com