Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Perintahkan Kapolda dan Komandan AL Bersihkan "Trawl" di Bengkulu

Kompas.com - 26/11/2014, 14:02 WIB
Kontributor Bengkulu, Firmansyah

Penulis


BENGKULU, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo memerintahkan Kapolda Bengkulu dan Komandan Angkatan Laut di daerah itu untuk segera membersihkan aktivitas penangkapan ikan menggunakan trawl atau pukat harimau karena merugikan nelayan.

"Semuanya, instansi daerah, Polairud, Kapolda, Angkatan Laut, harus segera bertindak menyelesaikan keluhan para nelayan agar trawl tak ada lagi. Ini merugikan nelayan, merusak terumbu karang," kata Jokowi saat menyambangi perkampungan nelayan di Kelurahan Malabero, Bengkulu, Rabu (26/11/2014).

Penyataan Presiden ini keluar berdasar pada keluhan para nelayan setempat yang mengatakan bahwa aktivitas penangkapan ikan menggunakan trawl sangat tinggi di laut Bengkulu.

Sementara itu, sebelumnya, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti juga menekankan agar Pemerintah Daerah Bengkulu harus menghentikan aktivitas tersebut. Jika tidak, ia mengancam akan menghentikan bantuan nelayan di Bengkulu.

"Jika Pemda tak bisa berantas, saya akan tarik semua bantuan nelayan di Bengkulu. Namun, jika berhasil, bantuan akan saya tambah. Ini bentuk reward and punishment," katanya.

Dalam kunjungannya, Presiden memberikan bantuan terhadap Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) sebesar Rp 100 juta per kelompok terhadap lima kelompok dan memberikan bantuan 10 mesin es kapasitas 1,5 ton serta genset.

Dalam kunjungan itu juga, Presiden berjanji akan memenuhi permintaan nelayan, yakni perumahan, yang saat ini tanahnya masih diklaim milik Pelindo.

"Kita akan usahakan agar Pelindo bisa berikan tanahnya, kan bisa negosiasi," kata Jokowi.

Selanjutnya, Presiden juga akan memberikan kartu BBM bagi nelayan. Kartu tersebut dapat diakses di setiap SPBU di Kota Bengkulu tanpa harus membeli di stasiun pengisian bahan bakar nelayan (SPBN).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com