Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sultan: 50 hingga 100 Tahun Mendatang Anak Indonesia Tidak Gunakan Bahasa Ibu

Kompas.com - 26/11/2014, 01:00 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com — Gubernur DIY Sri Sultan HB X memandang, program transmigrasi tidak hanya sebatas untuk memajukan ekonomi atau memindahkan kepadatan penduduk, tetapi harus mampu menciptakan pribadi-pribadi yang semakin bisa menghargai antar-etnik. Dengan begitu, etnik yang ada tetap terjaga dan lestari.

"Bagi kami, transmigrasi membawa arti penting," ujar Sri Sultan dalam sambutannya pada acara penandatanganan nota kesepahaman bidang transmigrasi di Kantor Kepatihan Yogyakarta, Selasa (25/11/2014).

Sultan mengungkapkan, transmigrasi tidak hanya untuk meningkatkan ekonomi ataupun untuk mengurangi kepadatan penduduk di Jawa, tetapi punya arti penting, yakni terjadinya transformasi budaya dan akulturasi budaya.

"Menurut saya, bangsa ini dari macem-macem dalam satu tempat, kalau makan bersama-sama akan enak. Seperti salad, ada sayur, ada buah, macem-macem, tetapi menjadi satu, itulah Indonesia," ucapnya.

Menurut Sultan, jika tidak hati-hati, konsekuensinya, 50 sampai 100 tahun lagi akan lahir anak-anak denan dialog-dialog bahasa Indonesia, dan bahasa ibu sudah mulai hilang. Dengan kondisi seperti ini, transmigrasi diharapkan tidak hanya memajukan ekonomi ataupun mengurangi kepadatan, tetapi juga akan menciptakan manusia masa depan yang mampu saling menghargai antar-etnik di Indonesia.

"Semoga program ini bisa sukses, baik kabupaten atau kota yang mengirim, maupun yang menjadi tujuan," pungkasnya.

Seperti diketahui, Selasa, Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Kalimantan Utara, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sepakat bekerja sama mendukung program transmigrasi. Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman oleh tiga pemerintah daerah di Kompleks Kantor Kepatihan Yogyakarta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com