Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lahan Sawah Menyempit, Warga Semarang Diimbau Makan Ketela

Kompas.com - 25/11/2014, 18:01 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com - Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kabupaten Semarang Didik Wibawa mengimbau masyarakat mengonsumsi ketela sebagai ganti makanan pokok beras. Hal itu menyusul stok beras mulai kritis akibat berkurangnya lahan pertanian karena dialihfungsikan menjadi lahan bangunan.

"Secara umum stok beras kita hingga Januari 2015 mendatang masih cukup aman, tetapi tidak ada salahnya agar benar-benar tercukupi, bersama-sama menjaganya melalui berbagai cara," kata Wibawa, Selasa (25/11/2014).

Pemerintah Kabupaten Semarang melalui instansi yang dipimpinnya terus melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat untuk mencoba mengurangi konsumsi beras. Ajakan itu sejalan dengan kampanye Pemerintah Provinsi Jawa Tengah maupun pemerintah pusat dalam usaha ketahanan pangan.

"Konsumsi rata-rata beras di Kabupaten Semarang 7.000 ton per bulan. Jika terus kami edukasikan, konsumsinya (bisa) dikurangi sekitar 250 ton per bulan. Sementara ketersediaan beras di wilayah kami sekitar 80 kilogram per hari," ujarnya.

Sebagai alternatif pengganti beras, lanjut Didik, di antaranya adalah jenis pangan lain yang sebenarnya sudah cukup populer namun belum terbiasa dikonsumsi seperti ketela rambat maupun jenis ubi-ubian lainnya. Jenis ketela dan umbi-umbian itu pun sebenarnya telah memenuhi unsur kecukupan gizi dan kalori untuk tubuh.

"Semua butuh pembiasaan agar program itu sukses. Kami akan terus edukasi masyarakat sekitar. Prinsipnya, pangan sehat tidaklah harus mahal," jelasnya.

"Apalabila pangan langka, harga semakin mahal, dan daya beli semakin berkurang pula," imbuhnya.

Diinformasikan, produksi beras di Kabupaten Semarang per September 2014 masih ada sekitar 30.000 ton. Semuanya tersebar di gudang tani, pedagang dan rumah penduduk. Jumlah ketersediaan itu dianggap telah mencukupi untuk kebutuhan hingga Januari 2015 mendatang dengan catatan panen raya di musim berikutnya lancar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com