Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pak Jokowi, Tolong Perhatikan Nasib Guru Kami..."

Kompas.com - 25/11/2014, 13:19 WIB
Kontributor Demak, Ari Widodo

Penulis

DEMAK, KOMPAS.com — Sekumpulan anak sekolah kebingungan mencari sosok pahlawan yang diidamkan. Mereka mencarinya ke sana kemari hingga pada akhirnya berhasil menemukan sosok yang dicarinya itu, yakni guru mereka. Namun, para siswa tersebut sedih karena pahlawannya terbelenggu oleh berbagai macam aturan.

Hal itu disimbolkan dengan guru yang berjalan tertatih dengan tali yang mengikat tubuhnya. Sementara itu, mulut para guru itu juga tertutup rapat oleh plakban. Anak-anak tetap patuh dan berbakti kepada gurunya meskipun kondisi gurunya memprihatinkan.

Kemudian, datang pemangku kebijakan yang membebaskan para guru dari belenggu yang mengikatnya itu. Itulah gambaran aksi teatrikal sejumlah dewan guru bersama anggota Teater Negara SMKN 1Sayung, Demak.

Aksi di atas puing-puing bangunan sekolah yang mengambil tema "Sang Pembebas" tersebut digelar dalam rangka peringatan Hari Guru yang jatuh pada Selasa (25/11/2014). Gigis Mohammad Afnan, Kepala SMKN 1 Sayung, mengatakan, pihaknya ingin menyuguhkan sesuatu yang berbeda pada momen bersejarah bagi pahlawan cendekia.

Jika biasanya mereka hanya memperingati dengan upacara dan kegiatan-kegiatan seremonial, kali ini ialah dengan aksi teatrikal. "Aksi tersebut menggambarkan perjuangan seorang guru dalam mencerdaskan anak bangsa. Dengan kondisi apa pun, guru tetap harus datang ke sekolah untuk memberikan ilmu pada anak didiknya," kata Gigis.

Menurut Gigis, guru adalah pahlawan sejati, meskipun dibebani berbagai macam aturan yang mengikat dan didera persoalan hidup serta impitan ekonomi. Namun, guru masih berusaha keras mencerdaskan anak bangsa secara profesional.

"Kami berharap, dengan semakin banyaknya aturan yang mengungkung guru dengan beban yang dirasa kian berat dan membelenggu pekerjaan mereka, agar ditinjau ulang sehingga guru bisa lebih mudah berkreasi maupun berinovasi untuk kemajuan pendidikan," ujar dia.

Salah satu murid, Indah Mulyaningsih, mengatakan, guru adalah pahlawan. "Kita banyak menerima ilmu yang bermanfat untuk bekal di masa depan dari bapak ibu guru. Tapi, kita juga sedih karena masih banyak guru yang hidupnya kekurangan. Pak Jokowi, tolong perhatikan nasib guru kami," kata Indah yang juga Ketua Teater Negara, sambil menitikkan air mata.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com