"Dulu sudah saya bikin filmnya. Sudah saya kirimkan ke Presiden dan Wakil Presiden. Ya itu, (video soal) antrean panjang, banyak yang lesehan di bawah saat menunggu pemeriksaan dokumen, padahal loket banyak, tetapi yang dibuka cuma dua. Itu videonya sudah lama, tetapi yang terakhir ini saya bikin lagi," kata Pastika, di Denpasar, Selasa (25/11/2014).
Mantan Kapolda Bali ini sempat menantang wartawan untuk melakukan liputan investigasi. Sebab, diduga, masih ada "calo" dari petugas imigrasi yang memanfaatkan antrean panjang untuk menawarkan jasa "jalur belakang".
"Kalian kan wartawan, boleh masuk ke mana saja. Kalian lakukan reportase investigasi, potretin, buat videonya. Katanya ada petugas yang cari keuntungan. Jadi, kalau antreannya panjang, nanti ada orang tertentu menawarkan jasa masuk jalur khusus, dan bayar pastinya. Ada ceritanya, tetapi saya belum pernah tangkap," ujar Pastika.
Pastika juga menyampaikan, jika masih menginginkan supaya Bali tetap menjadi tujuan pariwisata dunia, maka pelayanannya harus dibenahi. Misalnya, pelayanan bagi wisatawan saat tiba di bandara, pelayanan petugas, fasilitas yang memadai, taksi yang bersih, dan sikap bertanggung jawab terhadap penumpang.
Diharapkan, tidak ada lagi praktik nakal, baik dari petugas maupun biro perjalanan yang mengantar wisatawan saat berada di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.