Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemuda Kaltim Siap Berperang Merebut Blok Mahakam

Kompas.com - 24/11/2014, 19:35 WIB
Kontributor Samarinda, Gusti Nara

Penulis

SAMARINDA, KOMPAS.com - Polemik pengelolaan Blok Kaya Migas Blok Mahakam masih bergulir. Setelah Pemerintah Daerah (Pemda) Kutai Kartanegara dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim menuntut pengelolaan lanjutan, kali ini sejumlah elemen kepemudaan di Kaltim angkat suara. Bahkan, dalam memerjuangkan Blok Mahakam, pemuda Kaltim siap berperang.

“Kami meminta pemerintah daerah harus ikut dalam pengelolaan Blok Mahakam. Kelanjutan nasib Blok Mahakam, juga menjadi hak pemerintah daerah. Jika hal tersebut tidak dipenuhi pemerintah pusat, kami bakal bertindak ekstrem,” kata Ketua KNPI Kaltim, Khairudin melalui sambungan telepon, Senin (24/11/2014).

Dijelaskan Khairudin, selama ini, Kaltim sudah sering dimarjinalkan oleh pemerintah pusat. Termajinalnya Kaltim itu terlihat dari tidak adanya putra Kaltim yang jadi menteri, serta tidak adanya Dana Alokasi Umum (DAU). Sehingga, kata dia, untuk Blok Mahakam, kepemudaan Kaltim meminta pemerintah pusat harus menggandeng pemerintah daerah.

“Soal Blok Mahakam, kami akan berjuang untuk itu. Pemerintah pusat sudah terlalu sering memarjinalkan Kaltim, dan kali ini tidak boleh. Mengingat Blok Mahakam adalah sumber perekonomian yang besar untuk negara,” tegas mantan ketua DPRD Kukar itu.

Menurut Khairudin, keterlibatan Pemerintah Kaltim untuk Blok Mahakam bisa dalam bentuk pembagian saham, maupun operator pengelolaan. Terkait jumlah saham, Khairudin menyebut minimal 30 persen untuk Kaltim.

“Minimal 30 persen lah, pokoknya tidak boleh di bawah 20 persen. Itu merupakan sebuah ruh bagi masyarakat Kaltim agar memiliki aset sendiri atas kekayaan yang dimilikinya. Adil kan,” sebutnya.

Khairudin menyatakan tak masalah jika kepemudaan Kaltim disebut anak "nakal". Sebab, hak yang menjadi milik Kaltim harus kembali ke Kaltim lagi.

“Disebut anak nakal, tidak masalah. Kami akan lebih ekstrem untuk memperjuangkan hak Kaltim. Kami harus ekstremis agar diperhatikan pemerintah pusat. Ini hak Kaltim, dan harus kembali ke Kaltim,” tandasnya.

Untuk mengambil jalur perjuangan itu, KNPI Kaltim didukung oleh 73 Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) yang selama ini tergabung di KNPI Kaltim, akan terus menyuarakan pengelolaan Blok Mahakam melibatkan Kaltim.

“Blok Mahakam milik Kaltim, kami berprinsip untuk berjuang. Bahkan kalau perlu berperang, untuk mempejuangkan apa yang sudah seharusnya menjadi hak rakyat Kaltim, kami siap. Karena Blok Mahakam itu milik kami,” tegasnya.

Diketahui, Blok Mahakam kini masih dikelola oleh Total E&P Indonesie bersama Inpex. Kontrak di Blok Mahakam yang masuk Kabupaten Kutai Kartanegara itu akan habis pada tahun 2017 mendatang. Pemerintah pusat melalui Kementerian ESDM hampir pasti menunjuk Pertamina sebagai operator selanjutnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com