Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagi Papua, Dana Rp 1 Triliun Per Provinsi Tidak Cukup

Kompas.com - 24/11/2014, 19:31 WIB
Icha Rastika

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com - Gubernur Papua Lukas Enembe menilai provinsinya membutuhkan modal lebih dari Rp 1 triliun untuk membangun Papua. Ia menilai dana Rp 1 triliun per provinsi yang diminta Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) untuk segera dicairkan tidak cukup.

"Itu kan hanya untuk pembangunan infrastruktur pelabuhan. Itu tidak cukup," kata Lukas di Istana Bogor, Senin (24/11/2014) seusai mengikuti pertemuan dengan Presiden Jokowi dan Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama dengan 33 gubernur lain.

Lukas kemudian menjelaskan dana Rp 1 triliun yang akan dipakai untuk membangun infrastruktur pelabuhan. Rencananya, kata Lukas, ada tiga titik pelabuhan yang akan dibangun dengan tingkat kesulitan berbeda satu sama lainnya.

"Mungkin lebih dari satu, dua, tiga triliun. Karena titiknya ada tiga, mungkin tingkat kesulitannya berbeda," ucap Lukas.

Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan pelabuhan akan dimulai pada tahun depan setelah pengalihan subsidi bahan bakar minyak (BBM).

Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo akan mempertimbangkan permintaan Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) yang meminta dana Rp 1 triliun untuk satu provinsi. Meski mempertimbangkan pertambahan anggaran, Jokowi mengaku jumlahnya tak akan sama setiap daerahnya.

Jokowi mengatakan, dana transfer ke daerah itu kini sedang dihitung oleh Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. Adapun yang menjadi pertimbangan besar atau kecilnya dana setiap daerah, sebut Jokowi, yakni jumlah penduduk hingga luas wilayah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com