Kedua orangtua Callista Roberta Fani dan Suryamto, hanya bisa pasrah setelah kehilangan dua putri kembar mereka. Menurut Fani, kondisi Callista semakin menurun dan langsung dibawa ke RSUD Muwardi, Solo.
Penyakit langka yang diderita Callista pun akhirnya merenggut nyawa Callista sebelum sempat dibawa berobat ke Jepang. "Saya baru menggalang dana sosial, untuk membawa Callista ke Jepang untuk transplatasi hati. Namun Tuhan berkata lain," kata Fani kepada sejumlah wartawan, Senin (24/11/2014), di rumah duka di Nusukan, Solo.
Fani dan suaminya tak kunjung lelah mencari dana untuk ke Jepang. Rumah dan harta benda sudah dijual untuk biaya operasi di Jepang sekitar Rp 600 juta. "Saya sudah kehilangan Mikayla, saya tidak mau kehilangan lagi," kata Fani.
Jenazah Callista disemayamkan di Gereja Purbowardayan Solo dan akan dimakamkan berdampingan dengan saudara kembarnya, Mikayla, hari ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.