Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Meriahkan Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014

Kompas.com - 23/11/2014, 23:44 WIB
advertorial

Penulis

Suara karinding memecah kesunyian. Disambut alunan suling bambu, toleat, dan celempung membentuk sebuah harmonisasi irama yang menyejukkan hati dan memaksa mata terpana oleh keindahan alat musik sunda tersebut.

Tak berapa lama, suara Man Jasad masuk. Suaranya yang identik dengan musik cadas begitu apik berpadu dengan alat musik sunda. Perpaduan ini membuat penonton makin tak rela beranjak sedikit pun. Tanpa berkata-kata, ratusan penonton mengeluarkan gadget, merekam aksi Karinding Attack, dan berdecak kagum. Betapa musik tradisional dan musik cadas bisa beralun beriringan, di tempat yang sama. Begitu lagu pertama selesai, tepuk tangan pun menggema di Lapangan Tegallega Bandng, Santu (22/11/2014)

“Kita semua saudara, sa-udara (satu udara). Mau kulit hitam, putih, hinyay (berminyak), tetap saudara. Apakah itu punk, underground, atau apapun itu, kita semua saudara. Jangan ikuti permusuhan, saling pukul, saling hina, sebaiknya belajar lebih giat dan perbanyak istighfar,” ucap Man Jasad saat akan masuk ke lagu selanjutnya berjudul “Loba Istighfar” yang menjadi gambaran jeritan hari orang Indonesia.

Penampilan Karinding Attack dalam Bhinneka Tunggal Ika (BTI) Movement 2014 ini membuat emosi penonton turun, setelah sebelumnya dibuat tinggi oleh hingar bingar musik cadas dari Go!sky Soul, Different, Glebod, Humiliation, One More Suck, Apop, Syahdat, The Panas Dalam Bank, Dirty Victory, dan Demigod.

Acara BTI 2014 ini memang pintar memainkan emosi penonton. Setelah dibuat naik, dan kembali ditenangkan oleh Karinding Attack, berbagai pesan moral tentang Bhinneka Tunggal Ika dihadirkan di waktu yang tepat. Bahkan tak hanya itu, setelah Karat manggung, BTI meluncurkan album Sembilan kota pada tour BTI 2013.

Album tersebut berisi Sembilan band berasal dari audisi BTI 2013. Mereka adalah Humiliation (Soreang), Different (Garut), Dirty Victory (Tasikmalaya), Demigod (Majalengka), One More Suck (Indramayu), Apoptosis Gutrectomy (Karawang), Gosky Soul (Serang), Glebod (Sukabumi), dan Syahdat (Bekasi). Dan luar biasanya, semua band tersebut ikut berpartisipasi dalam BTI 2014.

Semakin malam, acara semakin meriah. Setelah emosi penonton tenang, BTI kembali meningkatkan ritme musik dengan menampilkan alone at last, Rosemary, dan Jasad sebagai puncak acara. Beberapa lagu yang dinyanyikannya mampu membuat penonton berjingkrak, berteriak, dan bersatu dalam perbedaan. Penampilannya semakin luat biasa dengan konsep LED, multimedia dan happening art dan menjadikannya salah satu sajian doing perform.

Kekuatan Bhinneka Tunggal Ika semakin kental dengan multimedia concept. Bahkan, makna ‘Bhinneka Tunggal Ika’ semakin kuat saat Jasad berkolaborasi dengan Rampak Kendang, yakni salah satu kesenian tradisional asal Jabar.

“Ga nyesel deh dari Tasik datang ke sini. Gila acaranya keren abis,” ungkapnya.

-

Propaganda BTI

Menurut salah satu pengisi acara, Man Jasad, kosnser berbau Bhinneka Tunggal Ika itu mutlak diperlukan. Karena saat ini masyarakat Indonesia perlu diingatkan kembali pada arti Bhinneka Tunggal Ika. Selama ini, masyarakat Indonesia terpaku pada simbol, bahkan tersesat di jalan yang lurus.

“Seperti kisah Malin Kundang yang menikahi gadis kaya raya tapi lupa akan ibu kandungnya. Sama hal nya dengan Indonesia. Kita terjebak pada dua kubu, barat dan timur tengah, tapi seakan lupa pada Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika-nya itu sendiri,”  tegasnya.

Contohnya, orang-orang beragama tidak memperlihatkan sifat welas asihnya, esensi dari agama itu sendiri. “Beragama tapi tidak ber-Tuhan. Beragama tapi tidak menghadirkan rahman dan rahim (pengasih dan penyayang). Kita lupa, kalau yang benar itu hanya Tuhan, kita hanya mencari kebenaran,” terangnya.

Untuk itu, ia dan grup music cadas lainnya akan selalu mensosialisasikan, mengajak pecinta musik untuk kembali pada Bhinneka Tunggal Ika dalam arti sesungguhnya. Berbeda-beda tapi satu tujuan.

Rangkaian BTI

Kegiatan Bhinneka Tunggal Ika Movement 2014 di Lapangan Tegallega Bandung merupakan “Big Bang Show”. Selain musik, didukung beberapa booth seperti pameran benda pusaka dari seluruh Indonesia, galeri foto, food truck, sampai booth merchandise resmi dari Jasad. Sebelum acara puncak ini, digelar dua acara pra event di Kota Bandung.

Pertama, ‘Dialog 4 Presiden’ pada 12 November 2014. Bertempat di Gedung Padepokan Mayang Sunda, kegiatan ini mengangkat tema “Pemikiran Mencapai Perbedaan Perasaan Mencapai Persatuan”.

Empat presiden dalam kegiatan tersebut, yakni Man Jasad (Presiden Gaban), Budi Dalton (El Presidente Bikers Brotherhood), Pidi Baiq (Imam Besar ThePanasdalam), Butet Kartaredjasa (Presiden Guyonan), dan Kimung (Mentri Koordinator Presiden) mengundang gelak tawa lewat dialog mereka yang kritis namun jenaka.

Pra event kedua, digelar Minggu, 16 November 2014 di kawasan Car Free Day Dago dan Jalan Trunojoyo. Acara bertemakan “Bebersih Kota” tersebut diikuti ratusan warga Bandung. Selain bersih-bersih, mereka mengecat median jalan serta memasang nama jalan dan industri Distributions Outlet (Distro) maupun clothing line dalam bentuk tulisan huruk aksara sunda kuno. Dalam kegiatan tersebut digelar pula pertunjukan musik. (reni susanti) (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com