Para mahasiswa memulai aksinya dengan melakukan long march dari Mapolda NTB menuju gedung DPRD NTB di Jalan Udayanan. Sebelumnya, massa sempat melakukan orasi di simpang empat Bank Indonesia.
Menurut Rahmad Riadi, korlap aksi, pemerintahan Jokowi - JK merupakan rezim yang anti-rakyat kecil. Hal itu terbukti dari kebijakannya yang menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM), baik untuk premium dan solar.
"Mendesak Presiden Jokowi segera mencabut kebijakan penaikan harga BBM karena tidak sesuai dengan UU dan menuntut presiden untuk memberantas para mafia migas yang selama ini terbukti menguasai jalur perdagangan migas Indonesia," kata Rahmad.
Selanjutnya, massa kembali melanjutkan orasinya dengan memblokade jalan di depan gedung DPRD NTB. Massa kecewa karena tidak ada anggota DPRD NTB yang menemui massa aksi. Massa kemudian menggelar shalat gaib di depan gedung DPRD NTB, sebagai bentuk penolakan terhadap kenaikan harga BBM oleh pemerintahan Jokowi-JK. Aksi ini sempat membuat jalur di depan gedung DPRD NTB ditutup dan dialihkan. Seusai menggelar shalat gaib, massa kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan membubarkan diri dengan tertib.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.