Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 21/11/2014, 08:54 WIB
Kontributor Bone, Abdul Haq

Penulis

BONE, KOMPAS.com — Mulyadi (29), seorang pemuda di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan, tewas dengan belasan luka tikaman. Sebelumnya Mulyadi dikejar oleh pria yang membawa pisau lipat.

Penikaman Mulyadi, yang sehari-harinya menjual pulsa di Jalan MH Thamrin, Kelurahan Watampone, Kabupaten Bone, itu bermula ketika pelaku, IK (26) yang sedang mabuk, datang menemuinya di lapaknya, Jumat (21/11/2014) sekitar pukul 02.30 Wita.

Tak berselang lama, Mulyadi dan IK terlibat adu mulut. IK yang terlihat kalap tiba-tiba memukul Mulyadi. Mulyadi lalu kabur menuju ke Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Taneteriattang yang letaknya tak jauh dari kiosnya. 

Namun, dengan amarah yang memuncak, IK pun mengejar Mulyadi hingga ke perempatan Jalan MH Thamrin. Di tempat itulah IK berkali-kali menikam Mulyadi hingga tewas. Lokasi penikaman Mulyadi hanya berjarak 300 meter dari Mapolsek Taneteriattang.

Sejumlah warga dan penguna jalan yang melihat kejadian itu langsung meneriaki IK. Saat itu juga IK langsung melarikan diri. Warga pun kemudian menghubungi aparat kepolisian. "Pas kami teriaki langsung lari, dan kami berusaha mengejar, tapi masuk ke lorong dan menghilang. Sementara warga lainnya menghubungi polisi di Polsek," ungkap Ondong, salah seorang warga setempat.

Tak berselang lama, anggota Polsek yang dipimpin langsung Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Kompol Jasardi tiba di lokasi kejadian. Tak berselang lama, polisi menangkap IK di pertigaan Jalan Manurunge dan Jalan Kawerang.

"Pelaku sudah kami amankan, sedangkan korban meninggal dunia setelah beberapa saat mendapatkan perawatan di RSUD Tenriawaru. Mengenai motifnya, sementara kami dalami," kata Kompol Jasardi.

IK dijerat Pasal 351 ayat 3 KUHP tentang Penganiayaan yang menyebabkan orang meninggal dunia jo Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang menyebabkan seseorang meninggal dunia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com