"Kalau yang masih muda enggak masalah, tetapi bagi pejalan kaki yang sudah berumur tentu kesulitan ya kalau kondisinya seperti itu," kata Wahid (34), tukang ojek yang mangkal di sekitar JPO di Jalan Jenderal Sudirman, Ungaran, Kabupaten Semarang itu, Kamis (20/11/2014).
JPO ini pernah roboh karena turut terterjang kecelakaan karambol yang melibatkan enam mobil dan dua sepeda motor serta menewaskan dua orang pada September 2013. Setelah diperbaiki, anak tangga di jembatan berwarna merah ini ternyata tinggi dan curam.
Kondisi itu, membuat banyak pejalan kaki nekat menyeberang jalan tak melewati JPO. Wartini (41), pedagang di Pasar Babadan, Ungaran, adalah salah satunya. Dia tak menampik soal risiko menyeberang di jalan yang rata-rata kendaraan melaju cepat itu.
"Mau bagaimana lagi, naik dan turun tangga saja sudah susah. Tidak jarang ada warga yang terpeleset di sana, apalagi setelah turun hujan," keluh Wartini.
Kasat Lantas Polres Semarang AKP Alil Rinenggo berjanji akan membawa keluhan soal JPO ini ke rapat Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan, forum lintas-instansi untuk koordinasi persoalan terkait jalan dan lalu lintas di Kabupaten Semarang. "Nanti kita bahas di forum tersebut supaya ada solusi," janji dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.