“Memang ada sekolahan, yang menerapkan aturan siswa tidak boleh terlambat masuk sekolah. Jika terlambat, akan diberi sanksi, misalnya harus belajar sendiri di ruang BP atau kepala sekolah,” kata Muryono, Rabu (19/11).
Muryono berharap, mogok angkut ini bisa diambil hikmahnya. Sehingga, masyarakat, terutama guru dan siswa , bisa mawas diri dan tidak terjebak pada isu-isu terkait dengan kenaikan harga BBM.
“Dengan naiknya harga BBM dan adanya mogok angkot, saya berharap siswa dan guru yang rumahnya hanya beberapa kilo dari sekolah, bisa naik sepeda. Selain hemat BBM juga menyehatkan badan,” ujarnya.
Muryono menambahkan, siswa jangan sampai pulang ke rumah ketika tidak mendapat angkutan. Tetapi menunggu sampai ada angkutan bantuan dari pemerintah. Sebab, Pemerintah Kabupaten sudah menyiapkan bantuan angkutan itu.
“Bagi sekolah yang mempunyai bus sekolah, bisa menggunakannya untuk menjemput siswanya yang masih ada di jalan karena menghadang angkutan, “ jelasnya.
Terkait dengan mogok angkutan ini, Dinas Perhubungan sudah menyiapkan 20 bus truk dan bus, untuk mengangkuta penumpang yang berada di jalan. 20 bus dan truk itu, akan terus beroperasi, mulai terminal Mangkang Semarang hingga terminal Weleri Kendal, selama masih ada mogok angkut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.