Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mahasiswa Unhas Vs Warga, 5 Motor, Puluhan Sepeda dan Pos Satpam Dibakar

Kompas.com - 19/11/2014, 01:35 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Dalam bentrokan antara mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) dengan warga Makassar, Selasa (18/11/2014) sore hingga malam, sebanyak lima motor, puluhan sepeda, dan pos satpam kampus dibakar. Bentrokan ini buntut dari aksi demonstrasi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM bersubsidi.

Mereka memblokade Kalan Perintis Kemerdekaan yang merupakan jalan trans yang menghubungkan kota Makassar dengan kabupaten yang berada di sebelah utara Sulsel. Warga pun marah dan melakukan perlawanan. Akhirnya aksi saling serang dengan menggunakan batu, panah pun tak terhindarkan.

Kedua kubu yang berjumlah ratusan orang ini tak takut terluka akibat bentrokan. Setelah beberapa jam bentrok, mahasiswa mundur hingga ke dalam kampusnya. Di sana, warga yang brutal membakar lima motor motor dan seluruh sepeda berada di area kampus. Selain itu, pos satpam kampus yang terletak di pintu satu dibakar warga.

Bentrokan ini reda setelah ratusan pasukan TNI dari Yon Armad terjun ke lokasi mengamankan situasi. Anggota TNI memaksa warga keluar dari kampus, dan mahasiswa masuk ke dalam kampus.

Salah seorang wartawan MNC Grup, Muhammad Sardi alias Idho pun ikut menjadi korban. Saat mengambil gambar dari dalam kampus terkait bentrokan itu, Idho sempat disandra oleh mahasiswa. Sardi mengatakan, mahasiswa memaksanya menghapus rekaman gambarnya.

"Beberapa menit saya disandra dan dihapus gambarku dalam memory card. Mahasiswa Unhas anti sama wartawan, karena guru besar fakultas hukum, Prof DR Musakkir SH MH ditangkap nyabu bareng mahasiswi, terus diberitakan. Untungnya saya tidak diapa-apakan oleh mahasiswa," kata Idho usai bentrokan reda.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com