"Tadi saya di dalam pos, tiba-tiba dilempar ban yang dibakar oleh mahasiswa," jelas Kapolres Sleman, AKBP Ihsan Amin saat ditemui lokasi kejadian, Selasa.
Ihsan menuturkan, lemparan ban yang terbakar itu mengenai kaki kanan hingga menyebabkan sepatu dan celananya terbakar. Namun, api tidak sampai melukai kulit kakinya.
"Rasanya panas, tapi enggak sampai kulit. Celana saya yang terbakar sedikit. Tidak apa-apa ini bagian dari tugas," katanya.
Upaya mahasiswa membakar pos polisi mengakibatkan gesekan antara pendemo dengan polisi. Kaca pos polisi pecah. Polisi kemudian mengamankan beberapa mahasiswa yang diduga terlibat perusakan pos polisi.
Sebenarnya, kata Ihsan, anggota kepolisian dari awal sudah bertindak preventif dengan hanya berjaga. Bahkan ketika mahasiswa memblokade jalan Yogya-Solo, kepolisian memilih mengalihkan arus lalu lintas, dan membiarkan mahasiswa menyampaikan aspirasinya dengan berorasi.
"Para mahasiswa blokir jalan kita pilih alihkan arus lalu linta. Tapi kalau anarkis, ya kita harus bertindak melakukan pencegahan," ucapnya.
Hingga berita ini ditayangkan, mahasiswa kembali menggelar orasi serta memblokade Jalan Yogya-Solo di depan kampus UIN Sunan Kali Jaga.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.