Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo soal BBM, Massa Hentikan Mobil Pelat Merah

Kompas.com - 17/11/2014, 16:14 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Puluhan mahasiswa menggelar aksi demonstrasi menolak rencana kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) di Tugu Adipura, kawasan Shopping, Kota Magelang, Senin (17/11/2014).

Massa yang tergabung dalam Mahasiswa Rakyat Bersama Peduli Negeri (Mawar Berduri) sempat memaksa menghentikan kendaraan berpelat nomor merah yang melintas. Situasi pun sempat memanas. Mereka terlibat dalam perdebatan dengan pihak kepolisian yang mengamankan jalannya unjuk rasa tersebut.

Polisi melarang aksi penghentian kendaraan itu lantaran dinilai bakal membuat kawasan Jalan Pemuda mengalami kemacetan. Terlebih lagi, aksi mahasiswa ini dilakukan di jalan yang menjadi akses masuk Pasar Rejowinangun.

Sedianya, para mahasiswa hendak menghentikan kendaraan berpelat merah itu untuk menggalang tanda tangan. Namun, karena tidak mendapat restu dari kepolisian, aksi akhirnya diteruskan dengan penggalangan tanda tangan oleh kalangan pendemo.

Koordinator aksi, Anis Kusuma Prabowo, mengatakan, rencana kenaikan BBM tidak akan menyejahterakan masyarakat karena pengurangan subsidi BBM sama halnya dengan penindasan terhadap rakyat.

"Kita adalah bangsa yang merdeka, bukan bangsa yang selalu menyengsarakan rakyatnya. Karena itu, kami menuntut agar pemerintah kaji ulang kenaikan BBM," tandasnya di sela-sela orasi.

Manysur, Ketua HMI Cabang Kota Magelang, menambahkan, rencana kenaikan BBM tidak sesuai dengan kondisi saat ini. Rencana ini pun tidak sesuai jika menggunakan alasan klasik karena kenaikan harga minyak dunia, sementara standar minyak dunia saat ini justru sedang turun.

Mansyur melanjutkan, tiga "kartu sakti" yang dikeluarkan Presiden Joko Widodo dinilai hanya untuk menumpulkan daya kritis masyarakat atas kenaikan BBM, dan bukan solusi tepat bagi masyarakat menengah ke bawah.

"Jika BBM naik, otomatis harga kebutuhan pokok pun akan naik. Ini sebenarnya membuka peluang kemiskinan dan kesengsaraan serta penindasan yang makin tinggi di Indonesia," katanya.

Puluhan personel Polres Magelang Kota tampak mengamankan aksi unjuk rasa. Mereka dibantu oleh aparat satpol PP melakukan pengamanan secara ketat. Hal ini dilakukan untuk menghindari aksi-aksi ricuh yang bisa merugikan masyarakat. Seusai berorasi dan menggalang tanda tangan di atas spanduk bertuliskan penolakan kenaikan harga BBM, para mahasiswa pun membubarkan diri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com