Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Para "Bobotoh" Dituangkan dalam Program "Reality Show"

Kompas.com - 16/11/2014, 13:55 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Kesuksesan Persib Bandung meraih gelar juara Indonesia Super League (ISL) 2014 yang telah dirindukan selama 19 tahun dinilai tak lepas dari peran bobotoh, suporter Persib Bandung, yang selalu setia memberikan dukungan di setiap pertandingan.

Perjuangan dan pembelaan bobotoh kepada tim kesayangan mereka ternyata menjadi sebuah kisah drama yang menarik untuk ditayangkan di televisi. Sebuah program khusus yang menggambarkan perjuangan seorang bobotoh untuk mewujudkan mimpi sederhana mereka pun akhirnya dibuat dalam sebuah program reality show berjudul Mimpi Bobotoh.

Direktur Marketing PT Persib Bandung Bermartabat (PT PBB) Muhammad Farhan mengatakan, program tersebut dirancang sebagai bentuk motivasi kepada bobotoh untuk memberikan kontribusi nyata kepada tim kesayangan mereka, seperti yang ditunjukkan oleh seorang bobotoh cilik bernama Tya (13).

Dia bekerja membanting tulang membantu orangtuanya mencari kayu bakar. Penghasilan yang tidak banyak itu lalu dia kumpulkan, hanya untuk membeli tiket pertandingan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat.

"Ada bobotoh cilik yang nabung sampai bisa beli tiket Persib, bukan tiket palsu ataupun tiket keriting. Dengan membeli tiket langsung, ini jelas memberi kontribusi nyata ke Persib," tuturnya.

Persib, lanjut Farhan, lebih dari sekadar sepak bola. Menurut dia, Persib sudah menjadi mimpi sebagian besar orang di Jawa Barat. Selain itu, mendukung Persib dapat dikatakan sebagai sebuah budaya.

"Program ini menunjukkan perwujudan mimpi dan hasil dari kerja keras. Semua pasti diawali dari mimpi," tuturnya dalam konferensi pers di Taman Film, Kebon Bibit, Kota Bandung, Minggu (16/11/2014).

Program yang dibuat oleh rumah produksi Dreamlight Production ini akan ditayangkan di Sindo TV dan jaringannya.

Direktur Utama Sindo TV Diana Arin mengatakan, dari 26 episode yang akan ditayangkan, terdapat beberapa kisah yang mengharukan di luar kesan suporter sepak bola yang selama ini identik dengan kekerasan, kebrutalan, dan sikap tidak tertib.

Selain kisah Tya, ada pula kisah seorang anak penjual es campur yang bermimpi ingin berlatih bersama skuad Persib Bandung. Dia meminta kepada ayahnya untuk mendaftarkan dirinya ke SSB Persib. Di luar itu, masih banyak cerita lainnya yang menyentuh.

"Ini adalah catatan yang tidak bisa dilupakan begitu saja, setidaknya di peta persepakbolaan nasional," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com