“Kecenderungan ke sana (adanya bahan ledak) ada, tapi setelah dilakukan tes lab ternyata bukan. Kemungkinan serbuk itu jenis senyawa narkotik baru, yaitu katinon,” kata Kepala kantor Wilayah Bea dan Cukai Bali-Nusa Tenggara, Rahmad Subagio, Tuban, Badung, Bali, Jumat (14/11/2014).
Kamis kemarin, paket yang tiba di Kantor Bea dan Cukai Ngurah Rai itu diduga berisi bahan peledak yang disembunyikan dalam sebuah speaker aktif dengan berat barang sekitar 20 gram. Paket itu dikirim dari Tiongkok via pos dan diperiksa oleh petugas Bea dan Cukai Ngurah Rai yang bertugas di Lalu Bea Pos Besar Renon Denpasar.
“Beratnya sekitar 20 gram, ya tunggu sajalah, tunggu kepastian hasil lab Polda Bali. Setelah semuanya pasti, nanti kita akan rilis kepada media. Mohon sabar,” tambahnya.
Sementara itu, pihak Polda Bali juga belum memberikan keterangan resmi terkait kasus ini dengan alasan hasil lab belum keluar. Namun, secara perorangan, kedua instansi baik kepolisian maupun pihak Bea dan Cukai membantah adanya bahan peledak di dalam paket tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.