Bahkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magelang meminta kepada Bupati Magelang untuk menetapkan status darurat bencana angin puting beliung.
BPBD mencatat sedikitnya 395 rumah rusak berat dan ringan dihantam angin puting beliung tersebut. Mayoritas kerusakan tersebar di tujuh kecamatan. Meski tidak ada korban jiwa, namun kerugian akibat bencana ini ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Empat warga juga dilaporkan mengalami luka-luka.
“Angin puting beliung dua hari lalu tergolong besar, lama dan mencakup wilayah yang luas. Ini kejadian pertama dalam 10 tahun terakhir di Kabupaten Magelang,” kata Joko Sudibyo, Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kabupaten Magelang, Kamis (13/11/2014).
Joko menyebutkan, tiga kecamatan yang mengalami kerusakan terparah adalah Kecamatan Borobudur, Tempuran dan Mertoyudan. Tiga rumah di Kecamatan Borobudur bahkan ambruk rata dengan tanah. Angin puting beliung juga menghantam Kecamatan Salam, Srumbung, Salaman dan Ngluwar.
“Ratusan rumah warga mengalami rusak ringan hingga sedang akibat terjangan angin puting beliung. Selain itu, banyak pohon yang tumbang, sejumlah akses jalan juga terputus,” kata Joko.
Sejauh ini, sambung Joko, dia sudah menyalurkan bantuan kepada para korban, antara lain berupa air bersih, terpal, dan selimut. BPBD juga berkoordinasi dengan aparat TNI, Polri serta relawan untuk membantu para korban untuk membersihkan puing-puing rumah yang ambruk dan rusak.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.