Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kelas Roboh, Ratusan Siswa SD Belajar di Rumah Warga

Kompas.com - 12/11/2014, 09:37 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis

MAGELANG, KOMPAS.com – Ratusan siswa SD Negeri Tempak 2, Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magealang, Jawa Tengah terpaksa harus mengikuti kegiatan belajar di rumah-rumah penduduk lantaran bangunan sekolah mereka roboh.

Kondisi tersebut sudah mereka alami sejak dua pekan yang lalu. Kepala Sekolah SD Negeri Tempak 2, Suryadi, mengungkapkan, dua ruangan di sekolahnya roboh karena kondisi kayu blender (kuda-kuda) dan plafon atap yang lapuk dimakan usia.

Dua ruang itu adalah ruang guru dan kepala sekolah. Kondisi tersebut diperparah dengan cuaca buruk akhir-akhir ini. Beruntung, peristiwa itu terjadi malam hari sehingga tidak melukai para siswa maupun guru.

“Kejadiannya malam hari dan tidak ada kegiatan belajar mengajar, sehingga tidak ada yang kena (reruntuhan). Namun, atap ambruk dan sebagian tembok bagian atas juga roboh,” ucap Suryadi, kepada Kompas.com, Selasa (11/11/2014).

Suryadi menjelaskan, peristiwa robohnya sejumlah ruang di SD Negeri Tempak 2 kebetulan bersamaan dengan renovasi beberapa ruangan lainnya. Renovasi tersebut merupakan bantuan dari Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Magelang melalui Dana Alokasi Khusus (DAK).

"Total ada 125 siswa yang belajar di luar lingkungan sekolah. Untuk kelas I-IV terpaksa dilakukan di beberapa rumah penduduk di sekitar sekolah. Sedangkan kelas V-VI belajar di balaidesa. Kami harapkan akhir tahun ini selesai renovasi semua termasuk ruangan yang roboh, sehingga siswa bisa kembali belajar di sekolah,” tutur Suryadi.

Kepala UPT Disdikpora Kecamatan Candimulyo, Kabupaten Magelang, Mantep menambahkan, SD Negeri 2 Tempak memang mendapat bantuan DAK untuk biaya rehab sedang dan berat senilai Rp 361 juta. Kecuali untuk dua ruangan yang ambrol, kata Mantep, tidak ada alokasi dana.

"Kedua ruang yang ambrol otomatis ikut dibongkar. Namun, karena tidak anggaran untuk sementara dibiarkan begitu saja samapi ada bantuan untuk memperbaikinya,” kata Mantep.

Salah seorang siswa, Firman Setya Andhika mengaku ingin segera belajar di gedung sekolah, sebab belajar di rumah penduduk kurang nyaman dan sempit. Ia juga harus berbagi ruangan dengan adik-adik kelasnya. "Semoga pemerintah bisa segera menyelesaikan renovasi sekolah kami. Sehingga kami bisa belajar di kelas lagi," kata siswa kelas IV itu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com