“Ada 19.000 pengguna narkoba di Maluku namun hanya ada satu tempat rehabilitasi yakni di rumah sakit khusus daerah,” ujar Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Anang Iskandar di Ambon, Selasa (11/11/2014).
Menurut dia, jumlah pengguna narkoba yang masih sangat tinggi itu tentunya membutuhkan sarana rehabilitasi yang memadai. Oleh karena itu, dia telah meminta kepada pemerintah daerah Maluku untuk membantu menyediakan tempat rehabilitasi bagi para pengguna narkoba.
“Makanya saya tadi minta kepada Gubernur Maluku agar bisa membangun tempat rehabilitasi bagi para penguna narkoba yang banyak ini. Kalau hanya satu tempat rehabilitasi itu tidak akan cukup,” ujarnya.
Gubernur Maluku Said Assagaf mengatakan pemerintah provinsi akan membangun sarana dan prasarana penunjang untuk merehabilitasi para penguna narkoba di Maluku.
”Tahun depan kita akan bangun sarana dan prasarana di rumah sakit khusus yang ada saat ini untuk merehabilitasi para pengguna narkoba,” ujarnya.
Dia pun mengajak seluruh elemen masyarakat di Maluku agar dapat memerangi narkoba agar angka penggunaan narkoba di Maluku terus turun dari waktu ke waktu. Menurut dia, penggunaan barang haram tersebut sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup setiap manusia khususnya para pemakainya karena itu harus dapat dihindari.
“Saya berharap kepada masyarakat khususnya tokoh agama tokoh masyarakat dapat menjadi agen pencegahan narkoba agar bisa menurunkan angka penggunaan narkoba dan kriminalitas di Maluku. Visi misa kita kan menjadikan Maluku yang aman rukun religious dan sejahtera,” ungkapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.