Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ribuan Santri Bubuhkan Tanda Tangan Dukung Kiai Haji Abbas Abdul Jamil Jadi Pahlawan Nasional

Kompas.com - 10/11/2014, 22:22 WIB
Kontributor KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis


CIREBON, KOMPAS.com
— Ratusan santri putra dan putri Pondok Pesantren Buntet di Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, membubuhkan tanda tangan di kain putih sepanjang lebih dari 10 meter di kawasan kompleks asrama, Senin (10/11/2014) petang.

Tanda tangan itu merupakan dukungan dan harapan para santri agar Presiden Joko Widodo mengangkat almarhum Kiai Haji Abbas Abdul Jamil sebagai pahlawan nasional. Ribuan tanda tangan itu akan dikirimkan kepada Presiden Joko Widodo.

Abbas adalah pemuka agama asal Cirebon. Ia turut memperjuangkan kemerdekaan Indonesia pada zaman penjajahan. Abbas terlibat dalam peristiwa perlawanan 10 November 1945 di Surabaya. Ia juga memimpin perlawanan terhadap Belanda di daerah Margoyoso Kabupaten Pati, Jawa Tengah. 

Di kalangan santri pondok pesantren, kiprah dan perjuangan Abbas dalam melawan penjajah Belanda sudah menjadi pengetahuan umum. Namun, belum banyak masyarakat yang tahu. 

Ratusan santri putra dan putri dari asrama-asrama di Komplek Pondok Pesantren Buntet, Kabupaten Cirebon, berduyun-duyun membubuhkan tanda tangan di atas kain putih sepanjang 10 meter. Mereka terlihat antusias dan semangat membubuhkan tanda tangan.

KOMPAS.COM/MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Ratusan santri putra dan putri Pondok Pesantren Buntet ,Kabupaten Cirebon, berduyun-duyun membubuhkan tanda tangan mendukung Almarhum Kyai Haji Abbas Abdul Hamid diangkat sebagai Pahlawan Nasional, Senin Petang (10/11/2014).

Bahkan, ratusan santri putra yang mendapat giliran kedua pun saling berebut untuk membubuhkan tanda tangan. Tak sedikit santri yang masih kecil pun tergencet.

Ketua pelaksana penandatanganan dukungan dari ratusan santri, Muhamad Rizqi Yahya, menyebutkan, Abbas sangat layak dijadikan pahlawan nasional. Pemberian gelar pahlawan nasional untuk menghormati dan menghargai jasanya.

"Setelah ini, kami akan membawa kain putih ini ke beberapa universitas dan semua pondok pesantren di Kota dan Kabupaten Cirebon untuk meminta tanda tangan mereka. Kami akan meminta dukungan dan doa dari ribuan akademisi, santri, dan masyarakat Cirebon agar Kiai Abbas diangkat sebagai pahlawan nasional," kata Rizqi saat ditemui seusai kegiatan.

Sebagai informasi, usulan untuk mengangkat Abbas sebagai pahlawan nasional sempat diajukan pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com