"Tujuannya untuk mengenang jasa pahlawan. Membangun jiwa patriotisme, siap melaksanakan tugas dengan transparan dan cepat serta memuaskan," ungkapnya , Senin (10/11/2014).
Polisi, lanjut Mashuri, ingin melaksanakan kinerja yang diinginkan masyarakat seperti yang sudah dikerjakan oleh para polisi di masa lalu.
"Selain itu, kita juga untuk mengenang jasa para polisi tempo dulu yang kinerjanya sangat diacungi jempol. Walau jumlah polisi sangat sedikit saat itu, tapi kinerja cukup baik dan memuaskan," katanya.
Di kantor Samsat, ada 27 polisi yang berseragam polisi 'tempo doeloe', baik polisi pria dan polwan.
Merespon hal ini, masyarakat berharap para polisi saat ini bisa meniru jiwa para pahlawan zaman dulu yang ikhlas dan sabar melayani masyarakat.
Bambang Setya Budi, warga Kecamatan Ngajum Kabupaten Malang yang sedang mengurus cetak STNK berharap dirinya tidak lagi takut jika melihat polisi berseragam.
"Pak polisi, tiru jiwa para pahlawan kita ya. Biasanya saya melihat polisi berseragam zaman sekarang agak takut. Takut ditangkap atau di tilang," katanya sembari tersenyum.
Oleh karena itu, Bambang berpesan seragam tempo doeloe itu tidak simbolis semata.
"Kinerjanya juga harus terbaik supaya meniru para pahlawan tempo dulu. Pelayanannya harus lebih ramah kepada warga yang mau mengurusi pajak kendaraan. Selama ini, masih belum ramai pelayanannya," tuturnya,
Selain berseragam polisi tempo dulu di momentum Hari Pahlawan, Satlantas Polres Malang juga memberikan penghargaan kepada beberapa anggota polisi terbaik dalam menjalankan tugas.
"Hal itu kita lakukan setiap bulannya. Supaya anggota bekerja dengan baik dan melayani masyarakat dengan baik," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.