Selain relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di dalam negeri, napak tilas obor ini juga diikuti relawan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah dari mancanegara.
Ketua Palang Merah Indonesia Provinsi Aceh, Teuku Alaidinsyah, mengatakan, kegiatan napak tilas obor ini dilakukan untuk mengenang masa-masa pahit saat Aceh dilanda gempa dan tsunami.
"Selain itu, napak tilas obor ini juga dilambangkan sebagai kebangkitan masyarakat Aceh dari situasi keterpurukan menuju kondisi yang lebih baik saat ini," ujar Teuku Alaidinsyah, saat melepas peserta napak tilas.
Teuku Alaidinsyah menyebutkan, pawai dan napak tilas seribu obor kemanusiaan ini, dilakukan sebagai wujud ucapan terimakasih kepada para relawan. "Oleh karena itu kita finish di lapangan Blang Padang Banda Aceh yang kini dijadikan sebagai Lapangan Monumen Terimakasih atau yang dikenal dengan Lapangan Thanks to the World," kata dia.
Napak tilas dan pawai obor kemanusiaan ini mengambil rute Desa Ulhe Lheu dan finish di Lapangan Blang Padang yang berjarak sekitar 3,5 kilometer. Rute ini adalah rute kawasan yang terdampak tsunami, kondisi hancur total di Kota Banda Aceh. Usai napak tilas, para peserta juga melakukan renungan dan tausiyah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.