Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selongsong Peluru di Rumah Amien Rais Biasa Dipakai di Senjata M16

Kompas.com - 07/11/2014, 12:33 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com —
Kabid Humas Polda DI Yogyakarta AKBP Anny Pudjiastuti menyatakan, selongsong peluru yang ditemukan di depan pagar rumah Amien Rais berkaliber 223 milimeter. Peluru itu biasa digunakan untuk senjata SS1 atau M16.

"Barang bukti yang ditemukan berupa satu kali lubang tembakan di bagian belakang mobil, ditemukan serpihan jaket dan inti anak peluru, lalu selongsong peluru," ujar Anny, Jumat (7/11/2014).

Anny mengungkapkan pula, selongsong tersebut memiliki tinggi 1,5 cm. Jika melihat dari ukuran standar, peluru tersebut merupakan buatan pabrik yang biasa dipakai pada senjata laras panjang, seperti jenis SS1 atau M16.

Menurut hasil analisis kondisi selongsong, peluru tersebut pernah ditembakkan karena terdapat patahan di bibir selongsong. Analisis itu mengarah pada dugaan senjata yang digunakan oleh pelaku tidak standar atau senjata rakitan.

"Lubang yang terdapat di bodi mobil berukuran 12 x 7 milimeter. Di sekitar lubang juga tidak ditemukan mesiu," ucapnya.

Namun, hingga saat ini pihak kepolisian belum dapat menyimpulkan jenis senjata yang digunakan oleh pelaku.

"Tim hari ini masih melakukan olah TKP, jadi ini belum final," pungkasnya.

Seperti diberitakan, rumah Amien Rais di Pandean Sari Blok 2 Nomor 3 Condong Catur, Depok, Sleman, diteror oleh orang tidak dikenal, Kamis (6/11/2014) dini hari. Pelaku melepaskan tembakan yang mengenai mobil Toyota Harrier yang terparkir di garasi depan rumah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com