Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cabuli 27 Anak Didiknya, Guru Agama di Tasik Ditangkap

Kompas.com - 06/11/2014, 12:47 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis


TASIKMALAYA, KOMPAS.com
 — Seorang guru agama honorer di madrasah tsanawiyah (MTs) setingkat SMP bernama Asep Kamaludin (25), asal Sukarame, Tasikmalaya, mengaku telah mencabuli 27 bocah SD sekaligus anak didiknya di pengajian sejak tahun 2008 lalu.

Akibat ulahnya itu, pelaku dilaporkan para orangtua korbannya ke Polres Tasikmalaya. Asep yang kini diamankan Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya mengakui perbuatan bejatnya tersebut. Perilaku menyimpangnya itu diakui pelaku sebagai akibat dari masa lalunya.

“Saya dulu pernah jadi korban sodomi sejak masih kecil, saya melakukan ini sebagai balas dendam saya saja,” kata Asep saat dimintai keterangan di Ruang Satreskrim Polres Tasikmalaya, Kamis (6/11/2014).

Selain berstatus sebagai guru agama honorer, Asep pun di kampungnya sebagai salah seorang guru mengaji dan sekolah diniyah. Asep juga merupakan lulusan sarjana pendidikan Islam yang baru setahun lulus di sebuah universitas terkemuka di wilayah Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya.

“Saya baru setahun lulus sarjana pendidikan Islam,” kata dia.

Pelaku melakukan aksi itu kepada para korbannya setelah menggelar kegiatan pengajian dengan anak-anak didiknya di rumahnya. Perbuatan itu telah dilakukan sejak dirinya masih berstatus sebagai mahasiswa. Ia pun mengancam kepada korban sekaligus anak didik di pengajiannya untuk tak memberitahukan kepada para orangtuanya.

“Mungkin ketakutan, jadi tak bilang ke orangtuanya,” tambah dia.

Sementara itu, Kepala Unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya Ipda Wahyu Hidayat membenarkan adanya kejadian tersebut. Pihaknya menerima laporan dari salah seorang korbannya sejak Selasa (4/11/2014).

“Kami menerima laporan dari orangtua salah seorang korban yang melaporkan anaknya telah disodomi oleh terlapor,” ungkap Wahyu kepada wartawan di ruang kerjanya, Kamis siang.

Sesuai laporan itu, kata Wahyu, pihaknya pun langsung melakukan penyelidikan dan memintai keterangan korban lainnya. Sesuai pengakuan pelaku, jumlah korban sementara baru diakui 27 orang. Semuanya merupakan anak kecil yang masih berstatus siswa sekolah dasar dan berkelamin laki-laki.

“Jadi terlapor ini mengakui telah menyodomi 27 orang korbannya. Kalau awal diketahui orangtua korban baru beberapa hari kemarin, dan para orangtua berinisiatif untuk memvisum anaknya yang telah menjadi korban terlapor,” ujar Wahyu.

Sampai siang ini, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait kasus ini. Sampai sekarang pihaknya baru berhasil memintai keterangan dari lima orang korbannya dan sedang mengumpulkan saksi serta barang bukti lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com