Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahanan Mati di Sel, 10 Polisi Diperiksa Tim Propam

Kompas.com - 05/11/2014, 10:28 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SIDOARJO, KOMPAS.com - Polisi terus menyelidiki kasus kematian Moch Imron Zainudin (27), pria yang tewas di dalam sel Polsek Sukodono, Sidoarjo akhir pekan lalu. Sampai saat ini setidaknya 10 anggota Polsek Sukodono diperiksa tim gabungan Propam Polda Jatim dan Polres Sidoarjo.

Kesepuluh anggota tersebut adalah anggota yang melakukan piket di malam kematian warga Kebon Agung Kecamatan Sukodono, Sidoarjo itu, Jumat (31/11/2014) malam.

"Kami sedang dalami kronologinya, dan siapa melakukan apa dalam kasus ini," Kata Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Polisi Awi Setiyono, Rabu (5/11/2014).

Selain memeriksa 10 anggota Polsek Sukodono, polisi juga memeriksa enam saksi dari warga desa setempat, yang mengetahui persis saat Imron sedang melakukan pemukulan kepada salah seorang anggota berpakaian preman dari Polsek Sukodono.  "Belum ada yang ditetapkan tersangka, semua masih sebatas saksi," kata dia.

Sabtu (1/11/2014) pagi, Imron yang bekerja sebagai sopir kendaraan angkutan barang antarkota itu ditemukan tewas di sel tahanan. Saat ditemukan, mukanya membiru, dan polisi sempat membawanya ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

Keluarga menduga ada yang tidak wajar dalam kasus kematian Imron, mengingat dia tidak memiliki riwayat penyakit serius. Keluarga menengarai, Imron tewas karena dianiaya, karena di tubuh Imron, keluarga menemukan bekas hitam di beberapa bagian tubuh.

Imron dijebloskan ke penjara karena kasus penganiayaan terhadap polisi. Dia marah karena tidak ada yang bertanggung jawab atas insiden pelemparan batu yang mengenai kepala isterinya saat pertunjukan musik dangdut di lapangan desanya, Jumat (31/11/2014) malam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com