Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Mahasiswa S-2 UGM Tewas Saat Mendaki Gunung Semeru

Kompas.com - 04/11/2014, 15:33 WIB
Kontributor Malang, Yatimul Ainun

Penulis


MALANG, KOMPAS.com — Achmad Fauzy (30), mahasiswa program pascasarjana (S-2) jurusan Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, tewas saat mendaki Gunung Semeru. Dia diketahui tewas karena tertimpa batu yang jatuh dari Gunung Semeru.

Pria yang berasal dari Desa Tulaan, Kecamatan Gunung Meriah, Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, itu mengalami luka parah di bagian kepala, dan tewas di lokasi kejadian, tepatnya di wilayah Watu Gede.

Jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Saiful Anwar (RSSA) Malang, Jawa Timur, Selasa (4/11/2014) siang. Menurut keterangan Ketua Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) Ayu Dewi Utari, korban berangkat bersama lima teman pendaki lainnya yang juga mahasiswa S-2 UGM.

"Mereka izin mendaki ke Pos Ranu Pani pada Minggu (2/11/2014) pada pukul 14.00 WIB dengan tujuan Kalimati. Pada pukul 17.00 WIB, rombongan berangkat mendaki dari Ranu Pani menuju Ranu Kumbolo," ujar Ayu di kamar jenazah RSSA Malang, Selasa, saat menyambut kedatangan jenazah.

Saat tiba di Ranu Kumbolo, tiga pendaki tetap tinggal di tempat, sementara tiga pendaki lainnya memaksa melanjutkan pendakian ke Kalimati.

"Pada Senin (3/11/2014) pukul 05.00 WIB, ketiga pendaki sampai di Kalimati. Seharusnya, pendakian sudah berakhir di Kalimati. Akan tetapi, ketiganya memaksakan diri melanjutkan pendakian ke Gunung Semeru. Pada pukul 07.45 WIB, ketiganya sampai di Watu Gede, dan beristirahat," kata Ayu.

Setelah tak lama tinggal untuk beristirahat di Watu Gede, ia melanjutkan, tiba-tiba muncul angin kencang dan badai kering. Angin tersebut mengakibatkan batu-batu longsor dari atas Gunung Semeru, dan langsung menimpa bagian belakang kepala korban.

"Saat tertimpa batu, korban terguling-guling ke bawah. Dari hidung korban keluar darah. Kedua teman korban sudah menolongnya, tetapi korban tak sadarkan diri, dan langsung meninggal," katanya.

Dua pendaki yang saat itu bersama korban, Dedy dan Ali Akbar Hasibuhan, selamat dari longsor. Pada pukul 17.00 WIB, petugas TNBTS mendapatkan laporan dari petugas di Pos Ranu Pani.

"Yang melapor ke Pos Ranu Pani adalah Ali Akbar Hasibuan, rekan korban sendiri. Selasa, tim SAR dari TNBTS melakukan evakuasi, dan korban langsung dibawa ke kamar jenazah RSSA Malang," katanya.

Ayu mengatakan, ketiga pendaki sudah dilarang mendaki ke Semeru atau ke Mahameru karena angin yang besar menjelang pergantian musim.

"Ketiga pendaki itu salah mengambil waktu pendakian. Seharusnya, itu adalah waktu untuk turun, tetapi ketiganya malah naik," katanya.

"Saya sudah ingatkan bahwa pendakian seharusnya hanya sampai di Kalimati karena status Semeru sudah Waspada II sejak dua tahun lalu. Jika memaksa naik, risiko akan terjadi," ungkap Ayu.

Ayu berharap kepada para pendaki untuk tidak lagi mendaki ke wilayah Kalimati karena bisa membahayakan keselamatan mereka.

Jenazah korban akan diberangkatkan langsung ke rumah duka pada Rabu (5/11/2014) besok dari Malang melalui Bandara Juanda, Surabaya. Korban diketahui sudah menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di daerahnya. Untuk meniti kariernya, korban melanjutkan pendidikan ke program pascasarjana di UGM Yogyakarta.

"Istri korban juga seorang dokter di Kabupaten Aceh Singkil," kata Ayu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com