Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Sapu Jalan Pakai "Road Sweeper" Buatan Skotlandia

Kompas.com - 03/11/2014, 14:12 WIB
Kontributor Bandung, Putra Prima Perdana

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com — Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menyapu sebagian jalan di Balaikota Bandung dengan menggunakan mesin penyapu jalanan (road sweeper) buatan Skotlandia, Senin (3/11/2014).

Hal tersebut dilakukan oleh Emil—sapaan akrab Ridwan Kamil—demi mengetahui kemampuan dari mesin penyapu jalan yang ditawarkan oleh PT Groen Indonesia.

Ada dua mesin penyapu jalanan yang ditawarkan oleh PT Groen Indonesia. Mesin pertama berbentuk mobil dengan kapasitas sedot sampah hingga satu meter kubik. Mesin lainnya adalah mesin terbuka berbentuk seperti sepeda motor dengan kapastias sedot lebih kecil, sekitar 0,4 meter kubik.

Seusai mencoba dua mesin tersebut, Emil langsung mengadakan rapat tertutup dengan pimpinan PT Groen Indonesia. Pimpinan PT Groen Indonesia, Tritan Saputra, menjelaskan, mesin-mesin penyapu jalan tersebut bergerak dengan menggunakan mesin diesel dengan bahan bakar solar.

Mesin-mesin tersebut dinilai cocok dengan kondisi jalan dan trotoar di Kota Bandung. "Satu liter solar bisa membersihkan enam kilometer jalan," kata Tritan saat ditemui di Balaikota Bandung.

Soal suku cadang dan perawatan mesin-mesin penyapu jalan, Tritan memastikan tidak akan sulit. Setiap tiga bulan sekali cukup mengganti oli saja. "Beberapa kota besar seperti Solo, Denpasar, Surabaya, serta Tangerang sudah menggunakan mesin ini," kata dia.

Seusai rapat, Emil mengatakan jika Pemerintah Kota Bandung tertarik untuk membeli mesin-mesin penyapu jalan seharga 160.000 dollar AS per unit itu demi menambah infrastruktur kebersihan di Bandung.

Berkaca dari satu mobil penyapu jalan besar yang sudah sudah beroperasi selama satu tahun ke belakang, Emil menilai mesin tersebut efektif untuk membersihkan jalan. "Kita mau beli mobil-mobil kecil penyapu jalan. Kita sudah punya yang besar dan itu efektif, tiap satu tarikan sampah-sampah di jalan itu relatif terangkut. Tapi kan Bandung besar, (kalau) satu pasti enggak cukup," kata Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com