Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Deras Berlanjut, Sebagian Aceh Dilanda Banjir dan Terisolasi

Kompas.com - 03/11/2014, 09:09 WIB
Kontributor Banda Aceh, Daspriani Y Zamzami

Penulis

BANDA ACEH, KOMPAS.com - Hujan deras dengan intensitas tinggi melanda Aceh, akibatnya sebagian daerah di kawasan barat selatan Aceh dilanda banjir, longsor dan terisolasi. Amblasnya tanah dan jalan raya dialami Kecamatan Lhoong, Kabupaten Aceh Besar. Kondisi ini menyebabkan sejumlah desa di kecamatan itu dilanda banjir.

Sementara sejumlah ruas jalan di kawasan Pegunungan Kulu dan Paro mengalami longsor. Hujan deras yang mengguyur sejak Jumat malam, menyebabkan debit air sungai di Lhoong meningkat dan meluap ke pemukiman penduduk.

Davi Abdullah, seorang warga Lhoong, menyebutkan, air menggenangi kompleks Puskesmas, kantor kecamatan, Desa Lamsujen, Umong Siribee, Blang Me, Krueng Kala, Pasi, dan Meunasah Tunong.

Di Desa Lamsujen, sebut Davi, banjir menyebabkan tiga rumah rusak akibat abrasi. "Air gunung juga mengepung perkampungan penduduk," kata Davi.

Mirza, warga Lhoong lainnya mengatakan, sejumlah warga harus mengungsi ke tempat yang lebih tinggi untuk menghindari banjir dan longsor. "Kini warga tak bisa beranjak ke mana-mana, dan sangat berharap bantuan segera datang, terutama alat berat untuk mengatasi jalan yang longsor," kata dia, Minggu (2/11/2014).

Selain banjir, lintasan Banda Aceh-Calang juga mengalami longsor di Gunung Kulu dan Paro. "Saya tidak bisa melakukan perjalanan mau balik ke kampung di Sampoiniet, Aceh Jaya, karena tanah jatuh menimbun badan jalan dan ada juga pohon yang tumbang," ujar Rizal, warga Ligan, Kecamatan Sampoiniet Kabupaten Aceh Jaya, Minggu (2/11/2014).

Rizal mengatakan, saat ini warga pemukiman Ligan Pante Purba, Kabupaten Aceh Jaya juga sudah mengungsi ke lokasi yang lebih tinggi menghindar dari banjir. "Banjir sudah mencapai ketinggian satu meter lebih," kata dia.

Hal senada disampaikan juga oleh Hendri, warga Pante Purba, Sampoiniet, Aceh Jaya. "Warga mulai cemas banjir akan terus meninggi jika hujan tak berhenti," ujar Hendri.

Menurut Hendri, banjir kali ini lebih parah dari banjir besar yang pernah dialami warga Sampoiniet pada akhir tahun 2012 lalu. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com