Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wartawan Merampok dan Membunuh, Lalu Liput dan Tulis Beritanya Sendiri

Kompas.com - 02/11/2014, 16:33 WIB
PEKANBARU, KOMPAS.com - Seorang wartawan media online di Pekanbaru, Riau, EEP (30) menjadi dalang dari perampokan yang menewaskan korbannya Mulyono, Senin (27/10/2014). EEP mengaku tergiur dengan cerita yang diberikan oleh rekannya, bahwa Mulyono selalu membawa uang dalam jumlah yang besar setiap Senin.

Tak berhenti sampai di situ, EEP yang wartawan pun melakukan liputan dalam peristiwa tersebut. Dia lantas menulis berita dan mengunggahnya di situs tempat dia bekerja. "Saya sempat balik ke TKP untuk meliput sekitar lima menit setelah kejadian," kata EEP ketika diwawancarai wartawan di Pekanbaru, Jumat pekan lalu.

EEP memang tidak ikut kabur bersama tiga rekan usai perampokan yang menyebabkan Mulyono terbunuh. Dia turun di Jalan Pinang, sekitar 500 meter dari tempat kejadian perkara (TKP), dan langsung meliput kejadian yang ia lakukan bersama kawanannya.

"Saya tergiur dengan uang ratusan juta milik korban. Makanya saya bersama MS dan AF serta YP (-masih buron) merencanakan dan melakukan perampokan itu," kata dia kepada wartawan pekan lalu.

EEP mengaku gelap mata dengan uang ratusan juta yang selalu korban bawa untuk disetor ke bank setiap hari Senin. Mulyono pun diketahui pergi ke bank tanpa pengawalan dan hanya menggunakan sepeda motor.

Informasi itu didapat setelah mereka melakukan pengamatan sejak Juli dan mengamati setiap gerak korban. "Kami merencanakannya sejak Juli, kemudian pada Juli dan Agustus, kami coba beraksi namun kerap gagal, karena korban membawa sepeda motor dengan kencang," kata dia.

EEP mengaku bari pada 27 Oktober mereka berhasil melakukannya. Setelah melihat Mulyono keluar dari tokonya dengan membawa tas hitam yang berisikan uang Rp300 juta dan memasukkannya ke dalam jaket yang dipakainya.

"Sebelumnya kami mengintai korban, lalu kemudian korban keluar dari toko dengan mengendarai sepeda motor Honda Impressa warna hitam No Pol BM 6338 AO dan pergi ke arah Jalan Sudirman," kata dia.

EEP dan rekan-rekannya kemudian mengikuti korban, dan menghentikan korban di Jalan Jenderal Sudirman, tepatnya depan gudang Bulog. "Saat korban berhenti Amin menendang korban hingga terjatuh dan wajahnya membentur trotoar. Lalu YP membuka paksa jaket korban dan mengambil tas hitam yang berisikan uang Rp300 juta sambil langsung kabur ke Jalan Pinang," kata EEP.

EEP mengaku uang hasil rampokan itu akan dipakai untuk modal usaha. Nah, setelah berhasil membawa kabur uang, EEP pun kembali ke TKPuntuk meliput tewasnya Mulyono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com