Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbaca "Togua", Desain Logo Baru Jogja Tuai Kritikan

Kompas.com - 01/11/2014, 15:09 WIB


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
 — Desain logo baru Jogja (Yogyakarta) menuai kritikan di media sosial. Logo yang dirancang MarkpLus Inc pimpinan pakar marketing Hermawan Kertajaya itu malah dipelesetkan menjadi "Togua".

Banyak pengguna internet yang menilai logo tersebut bukannya terbaca "Jogja", melainkan malah "Togua", sesuai model huruf yang digunakan. Hal ini sempat memicu kehebohan di media sosial sehingga masuk trending topic Indonesia di Twitter pada 29-30 Oktober 2014.

Kicauan di media sosial pun beragam dalam menanggapi logo baru. Pengguna media sosial membandingkannya dengan logo yang lama. Ada yang berpendapat bahwa logo yang baru kurang mewakili Yogyakarta.

Logo baru ini adalah rancangan tim Hermawan Kertajaya yang mengaku diminta oleh Sultan secara pribadi untuk menggarap rebranding Yogyakarta, sekitar bulan Februari 2014. Saat itu, mereka bertemu di Jakarta seusai kunjungan Sultan ke Taiwan.

Dari pertemuan selama satu jam tersebut, muncul gagasan baru untuk meninjau kembali brand Yogyakarta yang dirasa tak lagi relevan. Dari situlah, MarkPlus Inc mulai mengerjakan proyek rebranding Yogyakarta.

Sebelumnya, pria yang juga menjabat sebagai President of World Marketing Asociation ini juga telah menggarap logo lama "Jogja, Never Ending Asia".

Dalam desain yang baru, Hermawan mengadaptasi sembilan arah kebijakan Yogyakarta yang terangkum dalam Jogja Renaissance. Kesembilan kebijakan itu meliputi bidang ekonomi, pariwisata, kesehatan, teknologi, pendidikan, serta keterlindungan warga, energi, pangan, tata ruang, dan lingkungan.

"Logo yang baru ini adalah akulturasi modern dengan tradisional," kata Hermawan saat pemaparan logo baru, di kantor Bappeda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), April 2014 lalu.

Desain logo baru ini baru diperkenalkan kepada publik dalam Urun Rembug The New Jogja: Rebranding Initiative, di Ambarrukmo Plaza, Yogyakarta, Selasa (28/10/2014). (Ekasanti Anugraheni/Devi Ariyani)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com