Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Punya Lahan, 21 Warga NTT Pindah ke Timor Leste

Kompas.com - 31/10/2014, 21:52 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com — Sebanyak 21 warga dari lima kepala keluarga asal Kelurahan Naibonat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), memilih menjadi warga negara Timor Leste lantaran tidak punya lahan yang cukup untuk dikelola.

Umbu Rame Bunga, staf Circle of Imagine Society (CIS) Timor wilayah Kupang, kepada Kompas.com, Jumat (31/10/2014), mengatakan, lima kepala keluarga (KK) itu berjumlah 21 jiwa dan akan berangkat ke Timor leste, Sabtu (1/11/2014) besok. Mereka yang juga warga eks Timor Timur itu memilih kembali ke tanah asal mereka atau repatriasi.

"Ada sejumlah alasan lima KK ini memilih repatriasi, yakni di antaranya terbatasnya lahan untuk dikelola. Mereka tinggal di tanah milik TNI AD-Kippur (saat ini TNI sedang membangun markas) dan juga karena mereka lebih cinta pada tanah kelahiran di Timor Leste," ungkap Umbu, Jumat.

Menurut Umbu, CIS Timor adalah lembaga yang memiliki perhatian kepada warga eks Timtim dari sejak masa eksodus hingga sekarang. Dengan segala kemampuannya, kata Umbu, CIS Timor berusaha agar masyarakat eks Timtim mendapatkan akses pada segala aspek kehidupan.

Sampai saat ini, kata Umbu, warga eks Timtim yang mau pulang masih selalu berkomunikasi dengan CIS Timor melalui tenaga lapangan agar dapat memfasilitasi kepulangan mereka ke tanah kelahiran mereka.

"Seperti halnya dengan lima KK yang akan kembali ke Laline, Lacluta, Distik Viqueque, Timor Leste ini, CIS Timor hanya dapat membantu sebisanya, seperti administrasi, transportasi, dan akomodasi. Proses repatriasi mandiri ini juga dibantu oleh teman-teman di Dili (ibu kota negara Timor Leste) dengan individu yang peduli pada kemanusiaan yang terbentuk dalam komunitas Gruppu Vila Hikas Knua," ujarnya.

Umbu mengatakan, saat ini, lima KK yang pindah kewarganegaraan itu sedang dibuatkan administrasinya oleh CIS Timor. Nantinya, pihak CIS Timor akan berkomunikasi dengan jaringan kerja di Dili, sehingga kepulangan warga dapat dijamin lebih baik.

 
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com