Puluhan Hektar Lahan di Gunung Ijen Terbakar Lagi

Menurut Widyawati (39), warga Kelurahan Kalipuro, mengatakan, saat keluar dari rumah, dia kaget karena melihat titik titik merah dari arah Gunung Ijen.

"Orang-orang keluar rumah semua karena biasanya kan nggak ada. Ternyata merah itu api dari kebakaran di Gunung Ijen. Padahal jaraknya cukup jauh dari sini," ujarnya sambil menunjuk ke arah barat.

"Tadi pagi (Jumat) kelihatan jelas asapnya tebal hitam," tambahnya.

Sementara itu, saat dihubungi, Juru Bicara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Banyuwangi Eka Muharram menjelaskan bahwa ada sekitar 50 hektar lahan yang terbakar dengan waktu kurang dari 24 jam.

Wilayah Gunung Ijen yang terbakar saat ini berada di wilayah utara gunung atau di kawasan cagar alam merapi ungkup sekitar 10 kilometer dari pemukiman warga.

"Kawasan yang terbakar berada di wilayah yang cukup curam sehingga sulit untuk di padamkan. Kami terus akan memantau karena tidak menutup kemungkinan kebakaran akan meluas ke pemukiman warga disebabkan karena arah angin," ungkap Eka.

Wilayah yang rawan tersebut, lanjutnya, berada di wilayah Kelurahan Gombeng yang berberdekatan dengan Perkebunan Kaliklatak serta Desa Ketapang yang berdekatan dengan Perkebunan Kaliselogiri.

"Wilayah tebing. Kemarau dan panas menjadi pemicunya," tambahnya kemudian.

Namun untuk penyebab utama, dia menduga berasal dari ulah warga yang sembarangan membakar untuk membuka lahan pertanian di wilayah Gunung Ijen.

"Kami mengimbau agar warga tidak masuk wilayah hutan yang terbakar dengan alasan apapun. Karena sampai saat ini kondisinya juga masih mengkhawatirkan. Kami akan terus pantau," pungkasnya.

Pada bulan Oktober 2014, lahan di wilayah Gunung Ijen telah terbakar sebanyak dua kali. Sebelumnya, lahan terbakar pada pertengahan Oktober 2014 tepat saat dihelatnya International tour De Banyuwangi Ijen. Saat itu lebih dari 100 hektar lahan yang terbakar selama kurang lebih sepekan.