Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Penyebab Jatuhnya Pesawat Latih LIFT di Perairan Moyo?

Kompas.com - 31/10/2014, 13:47 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — Kepolisian Daerah (Polda) Nusa Tenggara Barat (NTB) menyelidiki peristiwa jatuhnya pesawat latih jenis Liberty XL2 C/S PK-LLC milik Lombok Institute of Flight Technology (LIFT) yang hilang kontak di sekitar Perairan Moyo, Sumbawa.

Menurut Kepala Polda NTB Brigjen Pol Sriyono, hingga saat ini, penyebab jatuhnya pesawat belum diketahui. Namun, dia membenarkan bahwa tabung pemadam kebakaran yang ditemukan di Perairan Moyo adalah bagian dari pesawat latih LIFT yang hilang.

"Sekarang penyebabnya belum tahu, kok disidik. Kalau ada kelalaian, akan kita sidik," kata Sriyono, Jumat (31/10/2014).

Menurut Sriyono, polisi mendapat laporan bahwa pesawat kehilangan kontak pada Kamis siang. Saat ini, tim pencari masih menemukan tabung di Perairan Moyo. Dia mengindikasikan, lokasi jatuhnya pesawat tidak jauh dari lokasi penemuan tabung.

Pesawat latih hilang kontak dengan Bandara Sumbawa sekitar pukul 10.30 Wita, di titik koordinat 08 derajat 20 menit, 09,8 selatan - 117 derajat, 32 menit, 41,5 timur. Berdasarkan data yang ada, pesawat diperkirakan jatuh pada jarak 30,9 derajat ke arah timur Pulau Moyo.

Pesawat latih ini berangkat dari Bandara Internasional Lombok (BIL) menuju Sumbawa, menuju Pulau Moyo, dan kembali ke Sumbawa. Pukul 11.30 Wita, pesawat ini seharusnya mendaratdi Sumbawa. Namun, pesawat hilang kontak dengan menarabandara pada pukul 11.25 Wita.

Hingga saat ini, nasib dua penumpang yang berada di dalam pesawat masih belum jelas. Pesawat latih yang berangkat dari Lombok ke Sumbawa diketahui berpenumpang Kapten Boon, warga negara asing (WNA) asal Singapura, dan satu siswa atas nama R Zaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com